Jumat 21 Aug 2015 05:45 WIB

Habib Selon ke Kampung Pulo, Bukan sebagai FPI

Rep: C21/ Red: Julkifli Marbun
 Petugas dengan alat berat merobohkan bangunan saat penggusuran pemukiman liar di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta, Kamis (20/8).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas dengan alat berat merobohkan bangunan saat penggusuran pemukiman liar di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta, Kamis (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KAMPUNG PULO -- Habib Salim Alatas alias Habib Selon mengatakan kedatangannya ke Kampung Pulo bukan sebagai Front Pembela Islam (FPI). Dia datang ke tempat penggusuran karena banyak habib yang dikenalnya tinggal di sini.

"Kalau kita denger hanya ada pembongkaran-pembongkaran saja," ujarnya, Jumat (21/8).

Habib menerangkan jika kedatangan tadi, di lokasi penggusuran setelah bentrokan selesai. Disebut, dirinya datang berniat untuk bersilaturahmi kepada warga di sini. Salah satunya adalah Habib Soleh, yang telah dikenalnya.

"Jadi kita silaturahmi saja," katanya.

Makam seorang Wali yang berada di sana tidak kena, dan jauh dari penggusuran. Terkait makam, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus mikir tiga kali jika ingin menggusur makam.

Namun Habib mengatakan, jika letak makam tersebut jauh, dan tidak mungkin kena. Tidak dekat dengan ukuran-ukuran yang disasari oleh penggusuran.  

Terkait dengan penggusuran intinya hanya satu, masyarakat harus berperan aktif (musyawarah) bersama pihak pemerintah. Apa keluhan masyarakat ditampung aspirasinya juga oleh pemerintah.

"Karena figur pemimpin harus legowo," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement