Kamis 20 Aug 2015 12:02 WIB

Gunung Ciremai Terbakar

Rep: lilis sri handayani/ Red: Agus Yulianto
Kawasan Gunung Ciremai
Foto: Wikipedia
Kawasan Gunung Ciremai

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Kebakaran hebat melanda hutan di Gunung Ciremai. Bahkan, sudah hampir sepekan terakhir, api di atas gunung berapi tertinggi di Jabar ini, belum dapat dipadamkan. Warga pun diminta peran sertanya untuk memadamkan api dengan cara menggelar shalat Istisqo.

 

“(Kebakaran) masih,” ujar Kepala Seksi Taman Nasional Wilayah 1 Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Hawal Widodo, kepada Republika Online, Kamis (20/8) pagi.

 

Widodo menjelaskan, upaya pemadaman selama ini terkendala oleh cuaca panas dan tiupan angin yang kencang. Apalagi, kata dia, lokasi yang terbakar pun medannya sulit terjangkau.

 

Dikatakannya, titik api kebakaran di Gunung Ciremai diketahui bermula di wilayah Sadarehe, Kabupaten Majalengka, Jumat (14/8) sekitar pukul 18.00 WIB. Kencangnya tiupan angin dengan cepat membuat api merembet ke wilayah Kuningan pada Ahad (16/8) dan berlangsung hingga saat ini.

 

Kebakaran kini telah mulai merembet ke hamparan vegetasi di bagian utara lereng puncak Gunung Ciremai. Bahkan, kebakaran pun telah meluas ke bagian lereng timur laut sekitar Blok Pangasinan, mendekati bagian puncak jalur pendakian Linggarjati, Kabupaten Kuningan.

 

Untuk mencegah terus meluasnya kebakaran, pihak BTNGC bersama dengan BPBD Kuningan, Tim Ranger Palutungan dan Linggarjati, TNI serta Polri mengirimkan tim untuk melokalisasi api dengan menggunakan alur sekat bakar. Selain itu, dibangun pula posko di titik Lambosir yang dekat dengan lokasi kebakaran.

 

“Kami pun sudah mengajukan permintaan bantuan pemadaman dengan helikopter ke Kementerian Lingkungan Hidup. Tapi mungkin karena kondisi di lokasinya belum memungkinkan, jadi (pemadaman dengan helikopter) belum,” terang Widodo.

 

Sambil terus melakukan berbagai upaya pemadaman, Widodo pun meminta ada peran serta dari masyarakat luas untuk membantu memadamkan api. Caranya dengan menggelar shalat Istisqo. “Dengan kekuasaaan Allah, api akan bisa cepat padam,” ujarnya.

 

Widodo menyebutkan, setelah shalat Istisqo yang dilaksanakan masyarakat di daerah Setianegara beberapa hari lalu, hujan gerimis sempat turun. Dia berharap, shalat Istisqo akan juga dilaksanakan di berbagai daerah lainnya.

 

Menurut Widodo, hingga kini, pihaknya belum bisa menyebutkan luas areal yang terbakar. Dia pun belum dapat memastikan penyebab terjadinya kebakaran.

 

Ketika ditanyakan apakah kebakaran tersebut telah membuat hewan-hewan yang ada di Gunung Ciremai turun gunung, Widodo menyatakan, hingga kini masih aman. Menurutnya, hewan-hewan itu berada di zona inti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement