REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Timur merelokasi warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (20/8). Baru dimulai relokasi warga sudah bentrok dengan personel Satpol PP dan kepolisian.
Berdasarkan pantauan Republika, saat didatangi petugas yang hendak merelokasi, warga sudah menghadang di sepanjang jalan. Bentrokan pun tak terhindarkan.
Kata-kata makian terlontarkan dari mulut warga. Mereka tidak menerima direlokasi saat ini. Hingga berita ini dibuat proses negosiasi masih berlangsung alot.
Personel kepolisian pun mengeluarkan gas air mata untuk meredam kericuhan. Bahkan sempat ada satu orang warga yang dipukuli personel Satpol PP karena dianggap menghalang-halangi petugas.
Proses relokasi ini melibatkan 2.150 personel gabungan TNI, Kepolisian, dan Satpol PP. Satu alat berat sudah disiagakan untuk menghancurkan bangunan liar.
"Totalnya 2.150 personel kita turunkan dan kita bagi menjadi tiga kelompok," kata Wali Kota Jakarta Timur Bambang Mustawardana yang memimpin langsung relokasi.
Personel gabungan ini disebutnya cukup untuk membantu relokasi 520 bidang yang akan digusur. Personel akan dibagi menjadi tiga tim dengan masing-masing ada negosiator.
Negosiator ini, kata dia, akan memediasi petugas dengan warga untuk menghindari adanya bentrokan yang tidak diinginkan.