REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-70, Mahkamah Agung (MA) mengadakan sejumlah rangkaian acara. Di antaranya upacara bendera dan pemotongan tumpeng.
Acara yang diadakan di halaman MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat itu dihadiri unsur pimpinan MA, para hakim agung dan pejabat Eselon I-IV serta staf di lingkungan MA. Pada kesempatan tersebut, Ketua MA Hatta Ali meresmikan 'Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Peradilan 2015'.
Hatta mengatakan, kompetisi itu sebagai apresiasi dan mendorong budaya berinovasi lembaga peradilan. Menurut Hatta, hal itu perlu dilakukan demi tercipta kualitas pelayanan masyarakat yang lebih baik lagi.
"Sejak awal saya katakan, pelayanan MA dan seluruhnya sebenarnya sudah baik. Namanya suatu lembaga, pasti mau semakin membaik kualitasnya. Karena itu kita melakukan motivasi, untuk menemukan inovasi dan efisien, terutama kepada publik yang mencari keadilan," kata Hatta di Gedung MA, Jakarta Pusat, Rabu (19/8).
Hatta juga mengingatkan kepada jajarannya, kompetisi itu bukan hanya untuk mencari kepuasan sesaat. Tetapi, lanjut Hatta, untuk mendorong terciptanya budaya berinovasi dalam peradilan.
"Mau mencari teori lagi dalam mempercepat penyelesaian perkara. Saya pun optimis hal itu bisa dilakukan," ujar Hatta.
Namun, Hatta juga mengakui masih banyak pihak menilai proses peradilan terlalu lama. "Hingga dewasa ini, memang masih banyak publik yang mencari keadilan, bahwa ada proses peradilan yang masih berberlit-belit dan proses peradilannya terlalu lama," kata Hatta.
Tetapi, Hatta menegaskan untuk terus memperbaiki kinerja lembaga peradilan di Indonesia. Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Peradilan 2015 yang digelar 19 Agustus sampai 22 Oktober itu, juga akan diikuti 789 pengadilan tingkat pertama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika