REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pemkot Cirebon terus menggalakkan program "gerakan sayang pohon". Salah satunya dilakukan dengan menanam 714 batang pohon jenis ketapang kencana dan ketapang badak di sejumlah ruas jalan protokol di Kota Cirebon.

''Pohon ketapang kencana dan ketapang badak yang ditanam pun sengaja dipilih yang sudah tinggi, supaya bisa segera memberikan manfaat,'' ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cirebon, Taufan Bharata.

Taufan mengakui, akibat keterbatasan anggaran, penanaman pohon itu belum bisa menjangkau seluruh jalan di Kota Cirebon. Sementara ini, penanaman diprioritaskan di jalan-jalan yang menjadi titik penilaian Adipura maupun Wahana Tata Nugraha.

Dengan anggaran sebesar Rp 900 juta, penanaman pohon-pohon itupun diserahkan kepada pihak ketiga. Tak hanya menanam, pihak ketiga juga bertanggung jawab untuk memelihara selama enam bulan pertama sejak penanaman.

''Kalau ada yang mati, mereka harus ganti,'' tegas Taufan.

Taufan menilai, keberadaan pepohonan sangat penting. Selain menjadi sumber oksigen, pepohonan juga bisa mengurangi tingginya polusi udara di Kota Cirebon. Ditargetkan, sampai akhir tahun ini, semua jalan di pusat pertokoan Kota Cirebon yang saat ini gersang, akan dihijaukan.

Tak hanya menghijaukan tengah kota, penghijauan juga akan dilakukan di sekitar lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) Kopiluhur. Di lahan aset Pemkot Cirebon seluas 1,6 hektare itu, akan ditanami ratusan pohon buah-buahan khas Cirebon, di antaranya jamblang, kesemek, klengkeng dan kosambi.

''Lahan itu akan dijadikan hutan kota,'' tandas Taufan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika