Rabu 19 Aug 2015 07:54 WIB

Luhut: BIN, TNI, Polri, Kejagung Hadapi Kartel Pangan

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sambutan seusai acara sertijab di kantor Kemenpolhukam, Jakarta, Kamis (13/8).Republika/Rakhmawaty La'lang
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sambutan seusai acara sertijab di kantor Kemenpolhukam, Jakarta, Kamis (13/8).Republika/Rakhmawaty La'lang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Pandjaitan mengatakan Badan Intelijen Negara(BIN), TNI, Polri dan Kejaksaan Agung akan bahu-membahu menghadapi kartel pangan, yang diduga mengakibatkan kelangkaan pangan, khususnya daging sapi, di berbagai daerah.

"BIN, TNI, Polri dan Kejaksaan Agung bekerja sama menghadapi hal ini (kartel pangan). Kami akan melakukan yang terbaik tanpa membuat gaduh," ujar Luhut, Selasa (18/8).

Namun, lanjut Luhut, sebelum melakukan tindakan lebih jauh, Kemenkopolhukam akan terlebih dahulu menganalisis data yang akurat, seperti berapa kebutuhan beras nasional sesungguhnya, berapa produksi beras, berapa kebutuhan daging dan berapa yang tersedia.

"Jika data itu sudah ada maka kami bisa melakukan langkah-langkah yang pas," katanya.

Kemenkopolhukam, kata Luhut, akan terus membuat kebijakan yang bisa membantu stabilitas harga pangan dan berharap bisa menurunkan harga sebesar 30-40 persen dari harga saat ini.

Menurut dia, hal tersebut akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang besar dan membuat rakyat lebih sejahtera.

"Dan itu sangat mungkin untuk dilakukan," ujarnya.

Pada minggu terakhir, memang marak adanya dugaan kartel pangan, seperti daging sapi, yang mengakibatkan kelangkaan dan tingginya harga.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement