Selasa 18 Aug 2015 14:08 WIB

BMKG: Indonesia Bukan Penghasil Emisi Terbesar

Emisi karbon
Foto: concurringopinions.com
Emisi karbon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya membantah Indonesia sebagai salah satu negara penghasil emisi terbesar di dunia.

"Itu tidak benar," kata Andi usai pembukaan Workshop International On Global Atmosphere Watch (GAW) di Jakarta, Selasa (18/8).

Andi mengatakan, penghasil emisi terbesar adalah adalah negara-negara industri seperti Amerika, Cina termasuk India.

Andi menjelaskan, laju peningkatan emisi Indonesia hanya 0,174 ppm per bulan. Laju kenaikan ini tidak setinggi konsentrasi karbon dioksida (CO2) hasil pengukuran di Stasiun GAW Mauna Loa (USA).

Hasil pengukuran gas rumah kaca di Stasiun GAW Bukit Koto Tabang, Sumatera Barat selama 12 tahun terakhir sejak 2004 menunjukkan tren kenaikan CO2 secara linier, dari sekitar 372 ppm menjadi 397 ppm.

Secara global kesepakatan nilai ambang batas emisi adalah sebesar 450 ppm. Terkait hal tersebut Pemerintah Indonesia berkomitmen melakukan upaya pengurangan Gas Rumah kaca (GRK) sebesar 26 persen melalui upaya sendiri atau 41 persen dengan dukungan internasional sampai 2020.

Untuk mendukung upaya tersebut, BMKG membangun lagi dua Stasiun GAW di Palu yang mewakili Indonesia bagian tengah dan di Sorong, Papua mewakili bagian timur.

Fungsi utama Stasiun GAW adalah untuk melakukan pengamatan tingkat konsentrasi GRK. Keberadaan stasiun tersebut akan semakin memperkuat posisi Pemerintah Indonesia dalam memenuhi komitmen internasional untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Laporan World Resources Institute (WRI) di Washington DC menyebutkan Cina sebagai negara penghasil emisi terbesar, lebih dari 10,26 miliar ton disusul Amerika Serikat dengan total 6,2 miliar ton.

Lalu di peringkat ketiga adalah Uni Eropa dengan 4,3 miliar ton, India duduk di posisi keempat dengan emisi sebesar 2,4 miliar ton disusul Rusia dengan 2,2 miliar ton, dan Indonesia menjadi negara keenam penghasil emisi terbesar sebanyak 2,05 miliar ton.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement