REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kotak hitam pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan IL 257 rute Jayapura-Oksibil yang hilang kontak sejak Ahad sore (16/8) dan jatuh di Gunung Bintang ditemukan Selasa siang (18/8).
"Pukul 13.40 WIT kotak hitam Trigana Air yang mengalami musibah sudah ditemukan," kata Kepala Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata dalam pesan singkat, Selasa (18/8).
Saat ini, lanjut Barata, kotak hitam tersebut tengah dievakuasi oleh tim Badan SAR Nasional dan lainnya untuk segera diserahkan dan diinvestigasi oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Kapala Basarnas Henry Bambang Soelistyo mengatakan pesawat ditemukan di Gunung Bintang, pada 04 derajat 49 menit 289 detik arah Selatan dan 140 derajat 29 menit 953 detik arah Timur. Sementara itu, jarak dari Bandara Oksibil diperkirakan tujuh Nautical Mile.
"Tadi malam tim darat bermalam di 1.000 meter (satu kilometer) butuh waktu paling sedikit satu jam. Koordinat yang kemarin disampaikan diyakinkan bahwa itu 100 persen benar," katanya.
Bambang mengatakan dua orang petugas telah diturunkan di titik sasaran oleh helikopter airfast diprioritaskan menyiapkan helipad.
Selain itu, dua anggota TNI (Paskhas) yang melalui jalan darat juga sudah sampai di lokasi sasaran sekitar pukul 05.00 WIT.
"Alat pendingin sangat dibutuhkan," katanya.
Pesawat Trigana Air IL-257 rute Jayapura-Oksibil hilang kontak Ahad sore (16/8). Pesawat Trigana Air dengan nomor registrasi PK-YRN dan nomor penerbangan IL-257 take off dari Bandara Sentani Jayapura pukul 14.22 LT (local time/ waktu setempat) dan diperkirakan tiba di Oksibil pada pukul 15.04 LT.
Pesawat Trigana Air PK-YRN kontak terakhir dengan Menara Oksibil pada pukul 14.55 LT. Pada pukul 15.00 LT Menara Bandara Oksibil kontak dengan pesawat namun tidak ada jawaban.
Pesawat Trigana Air IL-257 yang mengalami hilang kontak membawa 49 orang penumpang terdiri dari 44 orang dewasa, tiga orang anak-anak, dan dua orang bayi.
Selain itu terdapat lima orang kru dalam pesawat Trigana Air IL-257 yaitu Pilot Capt Hasanudin, Flight Officer Ariadin F, Flight Attendant Ika N dan Dita A, Engineer Mario.