REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan akan segera mengambil tindakan terkait lonjakan harga daging ayam, Senin (17/8).
Pihaknya akan menyelidiki penyebab tingginya harga yang mendorong terjadinya aksi mogok pedagang, pemotong, dan peternak ayam se-Bogor Raya.
"Akan kami lihat terlebih dahulu, apakah penyebabnya ada di jalur distribusi, suplai, atau ada kesengajaan," ungkap Bima Arya kepada ROL, Senin (17/8).
Terkait aksi mogok pedagang yang dilakukan hingga Rabu (19/8), Bima menyatakan telah menginstruksikan kepada Disperindag, PD Pasar, Satpol PP, dan Kantor Koperasi dan UKM untuk saling berkoordinasi melakukan pengecekan lapangan.
"Tiap hari akan kami pantau," ujarnya.
Ia berharap, aksi itu tak menimbulkan keresahan dan tidak terjadi akibat pemaksaan pihak tertentu. Bima juga mengimbau kepada konsumen agar mengalihkan konsumsi pada sumber protein lain untuk sementara waktu.
Menurut pantauan Republika sehari sebelumnya, kisaran harga daging ayam di beberapa pasar tradisional Kota Bogor mencapai Rp 39 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram. Di kabupaten, harga di sejumlah pasar melonjak hingga Rp 45 ribu per kilogram.