REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Trigana Air rute Jayapura-Oksibil dinyatakan hilang kontak pada Ahad (16/8). Saat dilaporkan hilang, pesawat tersebut juga membawa uang tunai sebesar Rp 6,5 miliar yang akan digunakan sebagai dana Progam Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS).
Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki menyatakan pihaknya belum mengetahui laporan terkait adanya uang tunai di dalam pesawat tersebut. "Itu kita belum tahu, kita belum terkonfirmasi nunggu KNKT," kata Teten di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8).
Seperti diketahui, pesawat Trigana Air dengan total 54 penumpang juga membawa empat pegawai PT Pos. Menurut Kepala Humas PT Pos Indonesia, Abu Sofyan hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki terkait hilangnya keempat pegawai PT Pos Indonesia.
Lebih lanjut, ia memperoleh informasi keempat pegawai dalam perjalanan dinas membawa dana Rp 6,5 miliar Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Abu mengatakan, jika sudah terkonfirmasi bahwa dana PSKS turut hilang dalam perjalanan tersebut, PT Pos Indonesia telah memberlakukan asuransi cash in transit. Adanya asuransi ini, lanjut Abu, merupakan bentuk perlindungan atas uang yang dibawa dalam perjalanan.
Seperti diketahui, pesawat Trigana Air jenis ATR dengan nomor penerbangan IL 267 berangkat dari Jayapura menuju Oksibil pada Ahad. Dijadwalkan, pesawat tersebut mendarat di Oksibil pada 15.15 WITA. Akan tetapi, hingga saat ini pesawat tersebut tidak kunjung tiba. Pesawat tersebut mengangkut total 54 orang dengan 49 di antaranya merupakan penumpang pesawat.