Senin 17 Aug 2015 16:48 WIB
Pesawat Trigana Hilang

Kapolri: Pesawat Trigana Diduga Tabrak Bukit

Rep: Halimatus Sa'diyah / Red: Angga Indrawan
 Keluarga korban jatuhnya pesawat Trigana Air mengikuti proses pendataan oleh tim DVI Polda Papua di kantor Dirjen Perhubungan Udara, Sentani, Jayapura, Papua, Senin (17/8).   (Antara/Lucky R)
Keluarga korban jatuhnya pesawat Trigana Air mengikuti proses pendataan oleh tim DVI Polda Papua di kantor Dirjen Perhubungan Udara, Sentani, Jayapura, Papua, Senin (17/8). (Antara/Lucky R)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Trigana Air rute Jayapura-Oksibil yang hilang kontak diduga telah menabrak bukit. Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengungkapkan, usai menabrak bukit, Trigana jatuh di lokasi yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari bandara tujuan.

"Kemungkinan besar memang menabrak bukit sebelum landing di bandara. Nah itu lokasinya perkiraan antara 12-15 kilometer sampai bandara," katanya di Istana Merdeka, Senin (17/8).

Badrodin menyebut bahwa titik jatuhnya Trigana telah diketahui. Meski demikiann, belum ada tim SAR yang ditugaskan ke lokasi. Dia beralasan kondisi belum memungkinkan untuk mengirim tim menuju titik jatuhnya pesawat.

Kendati badan pesawat belum ditemukan, Badrodin menyebut bahwa insitusinya akan segera mengirim Tim Forensik DVI untuk membantu proses identifikasi. Badrodin memperkirakan, akan ada korban yang sulit diidentifikasi karena jasadnya telah menabrak bukit.

"Yang tak bisa diidentifikasi kemungkinan besar nabrak bukit. Karena memang sebelum ke pegunungan Bintang itu ada banyak bukit," ucapnya.

Pesawat Trigana dengan nomor penerbangan IL-257, rute Jayapura-Oksibil dilaporkan hilang kontak pada Ahad (16/8). Pesawat tersebut membawa 5 orang kru, 44 orang penumpang dewasa, dua orang anak-anak dan tiga bayi.

Pesawat Trigana lepas landas dari Bandara Sentani, Jayapura pada pukul 14.22 WIT. Kemudian, pada pukul 15.00 WIT, tower Bandara Oksibil berusaha melakukan kontak dengan Trigana namun tidak ada jawaban.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement