Sabtu 15 Aug 2015 17:20 WIB

Titik Nol Yogyakarta akan Diubah

 Jalan Malioboro di Yogyakarta.
Foto: Antara/Noveradika
Jalan Malioboro di Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Suasana di Titik Nol Kilometer Yogyakarta akan segera berubah dengan penggantian aspal menggunakan batu andesit. Titik nol itu akan dibuat dengan motif lingkaran sekaligus sebagai penanda kawasan.

"Kami sudah hitung dimana lokasi titik nol kilometer yang sebenarnya. Lokasi tersebut akan ditandai dengan batu andesit berwarna kuning," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY Rani Sjamsinarsi di Yogyakarta, Sabtu (15/8).

Lokasi penggantian aspal dengan batu andesit akan dilakukan hingga batas lampu lalu lintas di keempat lengan simpang Titik Nol Kilometer dengan luas total 1.570 meter persegi. Dana yang digunakan untuk penggantian aspal dengan batu andesit berasal dari dana keistimewaan sebesar Rp4,6 miliar.

Pekerjaan penggantian aspal dengan batu andesit tersebut rencananya dilakukan selama 120 hari dimulai pada 21 Agustus dan selesai pada 18 Desember. "Ada dua jenis pekerjaan yang akan dilakukan di kawasan Titik Nol Kilometer. Tahun ini, fokus untuk penggantian aspal baru tahun berikutnya pembangunan fasilitas seperti toilet 'underground'," katanya.

Sementara itu, pemilihan motif berupa lingkaran untuk menggantikan aspal di Titik Nol Kilometer, lanjut dia, sudah dikonsultasikan ke Sri Sultan HB X selaku Gubernur DIY sekaligus raja Keraton Yogyakarta dan disesuaikan dengan rancangan peserta sayembara penataan kawasan Malioboro.

Sementara itu, Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan Bina Marga Dinas PUP ESDM DIY Bambang Sugaib mengatakan bagian bawah batu andesit akan dilapisi dengan beton. "Batu andesit yang digunakan memiliki tebal 10 centimeter. Kami pilih batu dari Majelengka. Batu ini memiliki tekstur kasar dan kuat sehingga bisa memperlambat laju kendaraan," katanya.

Ia mengatakan, tidak akan menutup semua ruas jalan di simpang Titik Nol Kilometer selama pembangunan. Sebab, lalu lintas di ruas jalan tersebut cukup padat dan menjadi salah satu akses utama di Kota Yogyakarta.

"Kami akan melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait seperti instansi di Pemerintah Kota Yogyakarta dan PDAM karena di bawahnya ada jaringan pipa, dan berbagai fasilitas seperti saluran air," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Toto Suroto meminta agar Pemerintah DIY segera memasang tanda peringatan dan informasi mengenai rencana pembangunan di Titik Nol Kilometer.

"Kami siap membantu sosialisasinya dan harapannya, pekerjaan bisa dilakukan hati-hati karena ada saluran air, pipa PDAM termasuk jaringan kabel lampu lalu lintas di kawasan itu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement