Sabtu 15 Aug 2015 16:57 WIB

Ribuan Hektare Padi di Mesuji Gagal Panen

 Seorang petani, Idrus (67) membersihkan sawahnya yang mengalami kekeringan di Desa Lubuk Puar, Padangpariaman, Sumbar. Akibat rusaknya hulu irigasi dan musim kemarau, ratusan hektare sawah di kecamatan itu terancam gagal panen.
Foto: ANTARA
Seorang petani, Idrus (67) membersihkan sawahnya yang mengalami kekeringan di Desa Lubuk Puar, Padangpariaman, Sumbar. Akibat rusaknya hulu irigasi dan musim kemarau, ratusan hektare sawah di kecamatan itu terancam gagal panen.

REPUBLIKA.CO.ID, MESUJI -- Ribuan hektare tanaman padi di Kabupaten Mesuji, Lampung terancam gagal panen karena kemarau panjang yang menyebabkan aliran air irigasi kering.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji Ancha Martha Utara di Mesuji, Sabtu (15/8), menjelaskan pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi permasalahan akibat kemarau panjang ini.

"Kanal-kanal anak sungai Mesuji mulai surut sehingga air sungai tak dapat melintasi saluran air ke sawah-sawah," ujarnya.

Kondisi ini selalu terjadi setiap tahun. Pihaknya tidak mampu menyelamatkan ribuan hektare wilayah pertanian yang terancam gagal panen. Padahal menurutnya, sekitar tiga bulan lagi petani akan panen raya padi.

Ia mengatakan kemarau telah terjadi sejak dua bulan terakhir. Ribuan hektare lahan sawah yang ada di Kecamatan Mesuji Timur dan Mesuji merupakan tadah hujan.

"Sawah mulai mengering dan retak-retak. Beberapa petani belum berniat mengolah lahan sawahnya karena khawatir kekeringan masih berlangsung lama," jelasnya.

Sementara jalan-jalan kabupaten yang menghubungkan pemukiman penduduk saat ini sudah diselimuti debu tanah yang mengering karena panasnya suhu udara. Warga pun mulai berhemat air untuk minum dan mandi.

Di sisi lain, petani yang sawahnya tidak teraliri air akibat kemarau mengaku pasrah karena tidak ada yang bisa dilakukan sampai menunggu turunnya hujan.

"Masa tanam baru 60 hari dan kini padi sudah mulai kering dan tanah sawah retak-retak terancam gagal panen. Kami hanya bisa menunggu turunnya hujan," kata Tarto warga Mesuji Timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement