Sabtu 15 Aug 2015 13:01 WIB

Polri Masih Dalami Dugaan Adanya Kartel Sapi

Rep: C15/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti (kanan) pada silahturahmi Idul Fitri 1436 H di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/7).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti (kanan) pada silahturahmi Idul Fitri 1436 H di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kapolri Jendral Badrodin Haiti mengatakan pihak Bareskrim Mabes Polri hingga kini masih mendalami dugaan adanya kartel sapi di kalangan Feedloter. Hingga saat ini belum ada penetapan tersangka terkait hal tersebut, polisi masih akan mendalami lagi.

"Masih kita proses. Kita gak bisa asal menetapkan tersangka. Kita coba dalami. Apakah memang benar benar tidak dijual atau memang tidak ada yang mau beli di pasar," ujar Badrodin saat ditemui Republika di Depok, Sabtu (15/8).

Saat ini langkah yang sedang dilakukan oleh Polisi adalah memeriksa semua pihak yang terlibat. Hal ini diperuntukan agar polisi bisa menemukan pada titik sebelah mana sehingga kelangkaan daging sapi bisa terjadi.

"Kita periksa semua, dari feedloter, rumah pemotongan hewan, agen hingga para pedagang ecer. Siapa yang memang menimbun dan mengapa ada penurunan daya beli," jelasnya.

Kelangkaan daging sapi di Jabodetabek khususnya disinyalir disebabkan adanya permainan dari oknum tertentu. Kelangkaan daging ini menyebabkan jumlah permintaan menaik dan harga daging menjadi mahal.

Polisi pada pekan lalu sudah menggledah sekitar dua feedloter di daerah Tangerang dan Cileungsi Bogor. Disana memang ditemukan kejanggalan sebab masih terdapat lebih dari 20 ribu ekor sapi yang semestinya bisa segera didistribusikan.

Sedangkan di Cileungsi sendiri polisi menemukan 2.500 ekor sapi yang semestinya bisa segera didistribusikan. Menurut catatan polisi, feedloter yang di Cileungsi tersebut biasanya bisa menjual ribuan sapi setiap bulannya. Sedangkan pada bulan Agustus ini mereka baru hanya menjual sekitar 176 ekor sapi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement