Jumat 14 Aug 2015 23:18 WIB

Mau Indonesia Maju, Koruptor Harus Dihukum Mati

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Citra Listya Rini
Baju koruptor tahanan KPK (ilustrasi).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Baju koruptor tahanan KPK (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Politisi Senior PDIP Sabam Sirait mengatakan Indonesia tidak boleh menjadi negara terbelakang kembali. Cina bisa menjadi negara maju karena berani menghukum mati para koruptor.

''Hukum kita dari zaman Soekarno sampai sekarang mengandung hukuman mati, di lapangan Merdeka kalau perlu,'' kata Sabam di Jakarta.

Kemarin, Presiden Joko Widodo memberikan tanda jasa Bintang Mahaputra Utama kepada Sabam Sirait. Mereka yang menerima tanda kehormatan ini adalah personal yang  dianggap berjasa luar biasa di berbagai bidang, pengabdian dan pengorbanan di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya hingga iptek serta darma bakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional hingga internasional.

Sabam menuturkan, hukum yang ideal adalah yang tidak pandang bulu. Artinya, walaupun yang bersalah memiliki hubungan darah seperti saudara atau om, hukum tetap harus ditegakkan. Pasalnya, semua harus jujur dalam mengurus Tanah Air ini.

Sabam menghabiskan sisa umur kerjanya dengan menulis buku. Selain itu, dia juga masih menyambungkan tali silaturahmi dengan kepala daerah dan menteri yang dibimbingnya.

Dia mengaku tidak pernah meminta dan tidak akan menengadahkan tangan, walaupun hanya sesen dana dari didikannya.

Sepanjang hidup Sabam, dia akan bekerja terus dan berusaha hidup jujur. Dia juga berpesan, sejengkal pun negeri ini harus dijaga agar tidak diambil orang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement