Jumat 14 Aug 2015 15:11 WIB
Daging Sapi Melambung

Harga Daging Sapi Diisukan Baru Turun Tahun Depan

Rep: c34/ Red: Karta Raharja Ucu
Warga membeli daging saat operasi pasar daging sapi di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (11/8).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga membeli daging saat operasi pasar daging sapi di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lili Junaedi hanya bisa bersabar di tengah melonjaknya harga daging. Penjual daging sapi di Pasar Baru Bogor itu mengaku pasrah.

"Sabar saja lah, katanya Januari baru stabil," ungkap Lili di lapak dagingnya, Jumat (14/8).

Entah dari mana Lili mendapatkan informasi tersebut. Pria yang telah 30 tahun berjualan daging itu hanya mendengar kabar dari mulut ke mulut.

Terlepas dari tenggat Januari itu, Lili mengaku merasa kasihan kepada pelanggannya yang berjualan bakso atau memiliki warung makan. Harga tinggi daging di pasar otomatis membuat biaya produksi mereka turut meningkat.

Tapi tak ada lain yang bisa diperbuat Lili. Ia berujar, harga beli daging yang ia dapatkan dari pemotong sudah mencapai Rp 108 ribu per kilogram.

Dengan nominal tersebut, ia menjual Rp 115 ribu per kilogram kepada pelanggan rumah makan, dan Rp 120 ribu perkilogram kepada pembeli umum. Tak banyak laba yang ia kumpulkan.

"Untungnya jadi sedikit. Pembeli juga belum ramai, paling para pelanggan yang jualan bakso atau warung," tuturnya.

Selama berjualan daging, menurutnya ini kali pertama terjadi kenaikan drastis harga daging sapi. Pada tahun-tahun sebelumnya, memang ada kenaikan namun terbilang normal dan kembali turun.

Tahun ini, kenaikan mencapai Rp 20 ribu dari harga daging sapi normal di kisaran Rp 95 ribu sampai Rp 100 ribu per kilogram. Pasca mogok, harga daging tetap bertahan Rp 115 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogram. "Pengennya buruan turun, kalau masih tahun depan lama banget," kata Lili, yang dalam sehari rata-rata menjual 80 kg daging sapi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement