REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Resuffle kabinet Jokowi yang saat ini terjadi dinilai sebagai salah satu langkah untuk memperkuat sektor ekonomi. Pengamat Politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya menilai pemilihan dan pencopotan menteri yang berhubungan dengan perkembangan ekonomi bangsa menjadi salah satu cara Jokowi untuk memperkuat sistem ekonomi bangsa.
"Ini bukan soal polarisasi politik. Tetapi kalau kita lihat, adanya resuffle pada sektor perekonomian menunjukan fokus Jokowi saat ini adalah pada stabilisasi dan perkembangan ekonomi bangsa," ujar Yunarto saat dihubungi Republika, Jumat (14/8).
Jika dilihat dari perombakan yang dilakukan oleh Jokowi memang tidak terfokus pada siapa dan dari kubu mana yang ia rombak. Namun, semua menteri yang berhubungan pada sektor ekonomi tersebut diharapkan Jokowi bisa membawa perbaikan pada sektor ekonomi bangsa.
Enam kementerian menjadi sasaran Resuffle Kabinet Jokowi kali ini. Mereka adalah Darmin Nasution menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil. Rizal Ramli menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo.
Kepala Staf Kepresiden Luhut Panjaitan merangkap sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan menggantikan posisi Tedjo Edhy Purdijanto.Ekonom Thomas T Lembong yang akrap disapa Tom Lembong menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel.
Politikus senior PDI Perjuangan Pramono Anung dipercaya Presiden menjadi Menteri Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto.Sofyan Djalil dirotasi sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menggantikan Andrinof Chainago.