Kamis 13 Aug 2015 22:01 WIB

Dolar Naik, Eksportir Mebel Rotan di Cirebon Meraup Untung

Rep: Lilis Handayani/ Red: M Akbar
Pekerja menyelesaikan pembuatan mebel rotan tahap akhir di salah satu pusat usaha penjualan mebel rotan di Jakarta, Senin (11/8).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menyelesaikan pembuatan mebel rotan tahap akhir di salah satu pusat usaha penjualan mebel rotan di Jakarta, Senin (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Naiknya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah berdampak positif bagi para eksportir mebel rotan di Kabupaten Cirebon. Dengan sebagian besar pemasarannya ke Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, mereka bisa meraup keuntungan tambahan.

 

‘’(Naiknya dolar), eksportir mebel rotan ya senang,’’ ujar Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Cirebon, Sumartja, kepada Republika, Kamis (13/8).

 

Sumartja menyebutkan, dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang kini mencapai Rp 13.700 per dolar, memberikan keuntungan tambahan bagi para eksportir mebel rotan sebesar Rp 500 per dolar. Keuntungan tersebut dikalikan dengan volume mebel rotan yang diekspor.

 

Selama ini, volume mebel rotan dari Cirebon yang diekspor ke luar negeri mencapai 1.200 – 1.500 kontainer per bulan. Dengan rata-rata nilai mebel rotan yang mencapai 10.000 dolar per kontainer, maka jika dikalikan dengan 1.200 kontainer per bulan, hasilnya menjadi 12 juta dolar per bulan.

 

‘’Nah, 12 juta dolar kemudian dikalikan dengan Rp 500 per dolar. Itu keuntungan tambahan yang diperoleh para eksportir mebel rotan dengan naiknya dolar,’’ terang Sumartja.

 

Namun, tambah Sumartja, meski mendapat keuntungan tambahan, para eksportir rotan juga harus menanggung biaya tambahan akibat naiknya dolar. Pasalnya, ada sejumlah komponen mebel rotan yang dibayar dengan menggunakan dolar.

 

Hal senada diungkapkan seorang eksportir rotan, Muhammad Akbar. Dia pun mengaku senang dengan naiknya dolar.

 

‘’Dolar naik, eksportir mebel rotan sangat diuntungkan,’’ kata Akbar.

 

Namun, Akbar pun mengakui, seiring kenaikan dolar, harga sejumlah bahan-bahan penunjang dalam proses akhir pembuatan mebel rotan, juga ikut naik. Pasalnya, bahan-bahan tersebut, seperti misalnya bahan untuk top coating, harganya mengikuti dolar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement