Kamis 13 Aug 2015 01:17 WIB

Reshuffle Kabinet Fokus untuk Perkuat Ekonomi

Rep: c05/ Red: Teguh Firmansyah
  (dari kiri) Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong,  Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PPN/Kepala Bappenas Soyan Djalil.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
(dari kiri) Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PPN/Kepala Bappenas Soyan Djalil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago berpendapat reshuffle saat ini kental dengan tujuan merombak tim ekonomi. Sebab mayoritas yang diganti adalah menteri yang berhubungan dengan ekonomi.

Dia menjelaskan ini adalah upaya Jokowi merespon ekonomi Indonesia yang sedang menurun. Harapannya dengan melakukan pergantian tim ekonomi, akan terjadi perbaikan sektor ekonomi. "Namun saya pikir itu tidak efektif," ujar dia.

Hal ini karena komposisi menteri yang di reshuffe kebanyakan hanya sebatas perputaran saja. Andai ada yang baru, itupun figurnya tak jauh beda dengan yang terdahulu.

Sebelumnya Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet, antara lain mengangkat Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo.

Presiden mengangkat Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto, menunjuk Sofyan Djalil sebagai Menteri PPN/ Kepala Bappenas menggantikan Andrianof Chaniago. Presiden Jokowi mengangkat Thomas T Lembong menggantikan Rahmat Gobel.

Tak hanya itu, Jokowi juga mengangkat Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno, serta mengangkat Darmin Nasution sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement