REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengajukan permohonan resmi hujan buatan ke pemerintah pusat. Ini dilakukan, untuk mengatasi kekeringan di Jabar yang semakin meluas.
Menurut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, pengajuan hujan buatan sudah dikirim ke pusat pekan lalu. Permintaan tersebut sudah berdasarkan edaran pusat yang akan melakukan hujan buatan. Ia berharap, jika hujan buatan diturunkan di sejumlah wilayah bisa banyak membantu.
"Hujan buatan sudah kami ajukan, Jumat ini kami juga akan menggelar kembali sholat istisqo," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher di Bandung, Rabu (12/8).
Berdasarkan laporan dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jabar, kata Aher, daerah yang terkena kekeringan sudah meluas mencapai 110.000 hektare. Padahal, dua pekan lalu masih 67.000 hektare. "Meluas, dan 110.000 itu calon puso," katanya.
Jika permintaan ini disetujui, kata dia, Jabar baru akan menentukan daerah mana saja yang akan mendapat bantuan hujan buatan. Daerah yang membutuhkan, di antaranya berada di kawasan Pantura dan Selatan yang akan diprioritaskan.
"Sukabumi di Selatan, Subang dan Indramayu di Utara, itu yang paling banyak kekeringan," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus melakukan upaya untuk mengatasi kekeringan akibat musim kemarau ini. Selain memperbaiki kawasan resapan air dan memberi bantuan sejumlah mesin pompa air, Pemprov Jabar pun menginstruksikan pemerintah kabupaten/kota agar menggelar shalat Istisqo.