REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kota Tangerang dinyatakan dalam kondisi darurat air bersih. Ia meminta agar pihak terkait segera memperbaiki kerusakan di sejumlah pintu air Sungai Cisadane agar pasokan air tidak terganggu.
"Saat ini ketersediaan air bersih Kota Tangerang dalam kondisi darurat. Keadaan ini berlangsung selama dua pekan usai rusaknya pintu air Sungai Cisadane," ujar Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, kepada awak media di lokasi Pintu Air 10 Sungai Cisadane, Rabu (12/8).
Akibat kerusakan tersebut, lanjut dia, kini produksi air di PDAM menurun drastis. Dalam kondisi normal, debit aliran air PDAM mencapai 1.500 liter per detik. Setelah terjadi kerusakan, debit aliran air hanya 150 liter per detik. Karena itu, Arief mendesak Balai Besar Sungai Cisadane untuk segera memperbaiki kerusakan pintu air.
"Kami harapkan perbaikan bersifat jangka panjang, bukan hanya untuk menangani kerusakan saat ini," tambahnya.
Untuk mengatasi kekurangan air, Pemkot Tangerang juga mengoperasikan 19 mobil tangki air. Sebelas tangki berasal dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang. Delapan tangki lain berasal dari Pemadam Kebakaran (Damkar) dan PDAM. Seluruh tangki air nantinya akan disalurkan ke 13 kecamatan di Tangerang.
Dijumpai terpisah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung - Cisadane, T Iskandar, mengatakan proses perbaikan pintu air Sungai Ciaadane masih berlangsung. Saat ini, komponen perbaikan pintu air sedang dalam proses pabrikasi.
"Perbaikan dijadwalkan dimulai pada Jumat. Saat ini tahap pabrikasi komponen mencapai 70 persen," tutur Iskandar.