Rabu 12 Aug 2015 16:45 WIB
Reshuffle Kabinet

#ReshuffleKabinet Jadi Trending Topic, Netizen: Jangan Ada Lagi Salah Ketik

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Esthi Maharani
Menteri baru hasil reshuffle Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Menteri baru hasil reshuffle Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keriuhan reshuffle kabinet turut dirasakan di media sosial dengan tagar #ReshuffleKabinet yang menjadi trending topik, Rabu (12/8).

Banyak harapan tinggi yang ditaruh pada reshuffle ini seperti akun @felzadefa "Semoga menetri-menteri yang baru kerjanya lebih gesit dan lebih efisien,".

@Imam_Wibowo berkicau dalam akunnya juga berharap "Semoga menteri-menteri baru hasil #reshufflekabinet bisa bekerja lebih baik dan yang diganttin bisa ikhlas ya pak!,".

Akun twitter lainnya berahrap pengganti seskab baru dapat bekerja lebih baik. "Kalo mas @pramonoanung yang jadi sekkab yakin dah gak bakalan kebnayakan salah ketik lagi," kicau @mazyudo.

Pada awal Juli lalu Istana mengakui telah membuat kesalahan penulisan dalam undangan pelantikan kepala BIN. Dalam undangan yang dibuat oleh Kementerian Sekretariat Negara tersebut tertulis 'Pelantikan Kepala Badan Intelijen Nasional'. Padahal, BIN adalah singkatan dari Badan Intelijen Negara.

Tak hanya itu, kesalahan kembali terjadi ketika laman resmi Sekretariat Kabinet RI memuat berita dengan judul "Perkuat Sinergi, Presiden Jokowi Teken Revisi PP No. 43 Tentang Desa".

Lagi-lagi terdapat salah ketik. Dalam butir c Alokasi Dana Desa (ADD) untuk penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa, tercantum angka yang cukup fantastis, yakni Rp 350 miliar. Padahal, keseluruhan butir tersebut mencantumkan nominal maksimal ADD sebanyak Rp 900 juta.

Presiden Joko Widodo telah melantik lima menteri baru dan satu seskab di Istana Negara pukul 13.00 Wib. Lima menteri yang diganti diantaranya Menkopolhukam, Menko Kemaritiman, Menko Perekonomian, Menteri Perdagangan, BAPPENAS dan Sekkab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement