REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahun ribuan tenaga kerja Indonesia terserap untuk bekerja di sektor kelapa sawit. Seiring dengan perluasan lahan maka dibutuhkan tenaga-tenaga terampil yang siap untuk mengembangkan sektor kelapa sawit menjadi lebih baik dan kompetitif.
''Saat ini kita membutuhkan 5.000 sampai 6.000 tenaga kerja di sektor kelapa sawit di seluruh Indonesia setiap tahun. Mereka dibutuhkan untuk mengisi berbagai posisi dimulai dari manajerial tingkat pertama,'' kata Wasekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Tjokro Putro Wibowo di Jakarta, Senin (10/8).
Posisi yang dimaksud dimulai dari manager kebun, manager pabrik, asisten kepala, kepala tata usaha, asisten kebun, asisten pabrik, asisten traksi, pengukuran dan alat berat, asisten hama dan penyakit, mandor kebun, krani dan lainnya.
Tjokro mengatakan, sektor kelapa sawit membutuhkan sumber daya yang terdidik dan terampil dalam pengelolaannya. Ini mengingat, kata dia, kebutuhan regenerasi SDM kelapa sawit di Indonesia amat besar dikarenakan perkebunan kelapa sawit telah dimulai sejak jaman prakemerdekaan 100 tahun yang lalu.
Lebih lanjut Tjokro menilai kampus Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi (CWE) telah banyak memberi kontribusi untuk melahirkan SDM yang siap pakai bekerja di sektor kelapa sawit. ''Menariknya, aspek sustainability serta lingkungan hidup menjadi aspek penting yang juga diperhatikan oleh kampus ini,'' ujarnya.
Sementra itu Direktur Politeknik Kelapa Sawit CWE Stephanus Nugroho Kristono mengatakan untuk tahun ini pihaknya hanya akan menerima maksimal 300 orang mahasiswa baru. Pendaftaran terbuka bagi siswa yang sudah lulus SMA atau sederajat hingga Agustus 2015. “Kami selama ini menerima mahasiswa umum dari seluruh Indonesia, di samping juga sponsorship dari perusahaan dalam bentuk ikatan dinas perusahaan,” kata Nugroho.
Saat ini, Kristoni menjelaskan, mahasiswa yang kuliah di kampus ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia antara lain Aceh, Papua Barat, Sumut, Riau, Bengkulu, Lampung, Sumsel, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalbar, Kalsel, Kaltim, Kalteng, Sulsel, Sulteng,Sulbar, dan Maluku.