REPUBLIKA.CO.ID,GRESIK--Sedikitnya 360 hektare luas lahan padi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengalami puso atau gagal panen akibat kekeringan yang melanda kawasan tersebut sejak beberapa pekan terakhir.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Gresik Agus Djoko Walujo, Sabtu, mengatakan bahwa luasan lahan padi yang puso terjadi merata di semua kecamatan, kecuali Kecamatan Gresik dan Kebomas.
ahan padi yang mengalami puso atau gagal panen akibat kekeringan terjadi hampir merata di semua wilayah Gresik, hanya minus di Kecamatan Gresik dan Kebomas," ucapnya di Gresik.
Ia mengatakan bahwa luasan lahan padi yang mengalami puso pada tahun ini meningkat dibanding tahun 2014 yang hanya mencapai sekitar 112 hektare.
Meski demikian, Agus mengatakan bahwa luasan lahan yang mengalami puso itu hanya sekitar 0,05 persen dari total luas lahan padi di Kabupaten Gresik yang mencapai 63.000 hektare.
"Keberadaan tanaman padi di Kabupaten Gresik yang tidak mengalami puso masih cukup luas dibanding yang puso, bahkan beberapa lahan masih bisa panen hingga dua sampai tiga kali," katanya.
Meski demikian, kata Agus, Pemkab Gresik akan memberikan bantuan bibit serta bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk memberikan bantuan lainnya bagi warga atau petani yang lahannya gagal panen akibat kekeringan.
Sebelumnya, BPBD setempat telah memetakan sebanyak 39 desa di tujuh kecamatan wilayah Gresik yang rawan terkena dampak kekeringan akibat kemarau panjang.?
Meski dampak kekeringan belum signifikan, kata Kepala BPBD Gresik Abu Hasan, sebagian warga dan perangkat desa di beberapa kecamatan sudah mengajukan permintaan air bersih ke BPBD Gresik.
"Meski Gresik belum memasuki status darurat kekeringan, potensi kekeringan sudah terlihat banyak dan juga dialami beberapa daerah di wilayah Jawa Timur," ucapnya.