REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Setelah dilaporkan hilang sejak November 2014, keberadaan dan nasib Hayriantika (37), Asisten Presiden Direktur PT XL Axiata, akhirnya ditemukan. Wanita itu ternyata tewas dibunuh teman dekatnya di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat, pada Oktober 2014.
Hadi Siswanto, orang tua korban, mengatakan pihak keluarga sudah mencari keberadan perempuan yang akrab disapa Rian sejak lama. Sebab Rian sudah tidak ada kabar, bahkan rumah korban yang terletak di Cimanggis pun tak pernah lagi berpenghuni. Kedua anak Rian yang memang diasuh oleh Orang Tua Dian, mantan suami Rian.
Bulan November Hadi bertandang ke Depok bersama Yeni dan Rukmilah, bibi dan Ibu kandung Rian untuk melacak keberadaan Rian. Nihil, pada akhir November akhirnya mereka mencoba melapor ke Polres Depok atas kehilangan Rian.
"Tapi Polres Depok bilang karena sudah dewasa tidak bisa dikatakan hilang. Karena bisa jadi karena kemauan sendiri," ujar Hadi saat ditemui Republika di TPU Garut saat pembongkaran makam Rian, Jumat (7/8).
Bulan Februari, keluarga tak menyerah begitu saja. Pada 28 Februari keluarga kembali mencoba melaporkan kehilangan Rian yang sudah hampir empat bulan tidak ada kabar ke Polda Metro Jaya.
Rukmilah, ibu Rian, sempat menanyai ke beberapa orang yang selama ini dikenal dekat dengan Rian. Sayangnya, pencarian tersebut masih belum berujung terang. Hingga memasuki bulan April, Rukmilah sampai hati bertanya pada Andy, orang yang selama ini cukup dekat dengan Rian setelah lama bercerai dengan suaminya.
Saat Rukmilah, Yeni dan Yudi, keluarga Rian mendatangi rumah Andy untuk meminta keterangan dan informasi ditemukan mobil honda Mobilio yang selama ini diketahui oleh keluarga merupakan mobil Rian.
"Dia mengaku sudah enam bulan gak ketemu Rian. Saya coba tanya, kenapa mobil ini ada di dia, dia bilang beli dari Rian. Saya minta ditunjukkan bukti, saya bawa bukti itu ke polisi," ujar Rukmilah sesaat sebelum makam anak keduanya tersebut dibongkar.
Tepat 14 April 2015 akhirnya Rukmilah membawa sejumlah bukti yang ia temukan dari tempat Andy ke Polda Metro Jaya. Akhirnya, pada tanggal 9 Juli 2015 polisi mengamankan Andy akibat ia terbukti memalsukan surat kuasa atas mobil honda mobilio kepemilikan Rian yang ia kuasai.
Semula, Andy tak pernah mau mengaku bahwa ia menghabisi nyawa Rian. Berkali-kali ia mengelak, sampai pada 13 Juli pihak Polda Metro Jaya menyinkronkan fakta lapangan dengan fakta yang ada di Garut.
Polres Garut sendiri pun bergerak cepat ketika ada sinyal dari pihak Polda. Polres Garut memeriksa CCTV yang ada di Hotel Cipaganti tempat terakhir kali Rian dan Andy bertemu.
Bukti rekaman CCTV tersebutlah yang tidak bisa dielak oleh Andy. Akhirnya pada 3 Agustus 2015, kepolisian membawa Rukmilah hadir ke hadapan Andy. Di depan Rukmilah tumpah semua tangis Andy dan ia pun mengakui telah menghabisi nyawa Rian.