REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat wilayah timur Indonesia untuk menghemat air dan mengkonsumsi makanan bervitamin. Kepala bidang Informasi, Tirto mengatakan, fenomena El Nino sekarang mempunyai intensitas dari sedang sampai menguat.
Jika fenomena tersebut menguat, maka suhu udara di Indonesia akan semakin panas. Masyarakat perlu memperhatikan suhu tersebut di daerah masing-masing. Untuk suhu normal mempunyai variasi dari 32 - 35 derajat. Suhu tersebut akan berbeda di setiap daerah. Tapi saat suhu semakin tinggi hingga 40 derajat lebih menjadi kewaspadaan seperti India, dehidrasi dan butuh air.
"Yang perlu diperhatikan adalah suhu. Di setiap daerah suhu berbeda-beda. Jika suhu di atas 40 derajat, masyarakat harus waspada dengan dehidrasi. Tapi hal itu masih bisa ditanggulangi," kata dia kepada Republika, Kamis (6/8).
Selain itu, masyarakat harus menjaga kelembapan. Jika kelembapan dari ketinggian 1.500 sampai 3.000 meter kering dan hembusan angin cukup kencang, maka kadar air tanah akan berkurang. Tapi tidak semua wilayah di Indonesia seperti itu.
Daerah waspada kekeringan masih terjadi di provinsi NTB, NTT, Bali dan beberapa daerah di pulau Jawa. Itupun masih belum keseluruhan wilayah provinsi tersebut.
Informasi sementara yang diberikan BMKG, musim kemarau akan berlangsung sampai Desember. Namun perkiraan tersebut masih akan terus ditinjau BMKG dan diumumkan kembali pada bulan September 2015.