Kamis 06 Aug 2015 15:01 WIB
Muktamar NU

Said Aqil Terpilih Lagi Jadi Ketum PBNU, Ini Komentar JK

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengucapkan selamat kepada KH Said Aqil Siradj yang kembali terpilih sebagai Ketum Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Menurutnya, Said Aqil terpilih secara demokratis dalam sidang Muktamar ke-33.

"Ya tentu karena itu pemilihannya yang demokratis kita ucapkan selamat," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (6/8).

Selain dinilai sebagai sosok yang baik, Kalla pun menilai Said Aqil memiliki pengalaman yang luas. Sehingga, menurutnya Said Aqil pantas terpilih kembali menjadi ketua PBNU. "Saya kira pak Said Aqil kan punya pengalaman, orang baik. Jadi ulama, NU kan kebangkitan ulama otomatis. Ulama, pantaslah sebagai ketuanya dipilih lagi," kata Wapres.

Kendati Muktamar NU di Jombang, Jawa Timur, sempat diwarnai kericuhan, Wapres JK menilai hal itu merupakan permasalahan yang wajar lantaran adanya perbedaan pandangan. JK menilai, perbedaan pandangan yang ada pun dapat diselesaikan melalui dialog bersama.

"Tapi pada akhirnya bersatu. Biasa, itukan perbedaan pandangan. Selama diangkat secara baik, otomatis perbedaan pandangan itu selesai juga setelah berdialog. Tadi pagi bicara dengan pak Syaifullah Yusuf sudah aman semuanya," tambah dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, KH Said Aqil Siradj kembali terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama setelah memenangkan pemungutan suara. Said Agil unggul atas As'ad Said Ali yang meraih 107 suara, Gus Sholah meraih 10 suara, Hilmi Muhammadiyah 3 suara, Gus Mus 1 suara, Adenan 1 suara dan abstain 2 suara.

Sesuai AD/ART NU, pemilihan sebenarnya harus dilanjutkan dengan pemungutan suara tahap kedua sebab ada dua kandidat yang memperoleh lebih dari 99 suara. Namun, Said Ali maju ke panggung setelah pengumuman perolehan suara dengan menyatakan dukungannya kepada Said Aqil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement