Rabu 05 Aug 2015 16:51 WIB

Menkeu Dana Desa Digunakan untuk Atasi Kekeringan

Rep: C37/ Red: Karta Raharja Ucu
 Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7).  (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro meminta Bupati Bekasi menggunakan dana desa untuk membantu warganya mengatasi bencana kekeringan.

"Saya titip ke bupati, empat bulan ke depan ini masa yg berat terutama warga petani. Karena ada indikasi kita terkena el nino. Kekeringan yang berat dan hujan tidak ada," kata Bambang saat pembukaan sosialisasi dana desa di Kantor Pemerintah Kabupaten Bekasi, Rabu (5/8).

Bambang menjelaskan, cara membantu warga yang berprofesi sebagai petani, yakni dengan mengarahkan dana desa dengan program terobosan untuk mengurangi dampak kekeringan.

"Cara membantu yaitu coba arahkan dana desa yang akan diterima untuk memitigasi atau mengurangi risiko kekeringan tersebut, mungkin perlu program terobosan," jelas Bambang.

Bambang berharap, dana desa yang digunakan untuk membangun infrastruktur desa, digunakan tidak dengan menyewa tenaga kontraktor. Tapi dengan memanfaatkan tenaga masyarakat.

"Mudah-mudahan bisa membangun infrastruktur di desa, tidak dengan hired kontraktor di luar tapi dari masyarakat desa sendiri," katanya.

Dalam sosialisasi dana bantuan tersebut disebutkan bahwa Kabupaten Bekasi mendapatkan dana desa tahap dua sebesar Rp 24,074 Miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement