Rabu 05 Aug 2015 14:28 WIB

IDI: MEA Rugikan Pasien Indonesia

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Karta Raharja Ucu
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Foto: blogspot.com
Masyarakat Ekonomi ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam beberapa bulan lagi, kebijakan pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan mulai diterapkan. Tak hanya pasar barang dan jasa, sektor kesehatan pun termasuk dalam kebijakan pasar bebas itu.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zaenal Abidin mengatakan, jika MEA juga diterapkan pada sektor kesehatan, maka hal itu berpotensi merugikan pasien Indonesia.

"Biaya kesehatan akan semakin mahal," katanya dalam dalam konferensi pers sikap IDI terkait sektor kesehatan menjelang penerapan MEA, di kantor Pengurus Besar IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/8).

Karenanya, IDI berharap Pemerintah tidak memasukkan bidang kesehatan sebagai sektor yang termasuk dalam pasar MEA. Menurut Zaenal, sebaiknya sektor kesehatan dikelola negara tanpa adanya campur tangan asing.

Ia mengatakan, sifat pasar dalam sektor kesehatan berbeda dengan pasar pada sektor lainnya. Pada pasar barang dan jasa, berdasar mekanisme pasar, semakin banyak barang dan jasa yang ditawarkan, maka harga dapat ditekan.

"Pasar sektor kesehatan justru sebaliknya," ujar dia. Jika pemain pasar dalam sektor kesehatan kian banyak, maka harga semakin melambung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement