Rabu 05 Aug 2015 13:59 WIB

Potensi Listrik di Desa Perlu Dikembangkan

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar.
Foto: Ist
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data menunjukkan, dari total 74 ribu desa di Indonesia, masih ada sekitar 25 ribu desa yang belum teraliri listrik. Adapun pengembangan potensi tenaga listrik di desa sangat membutuhkan sokongan dari investor swasta.

Hingga saat ini, program desa mandiri energi masih terus digenjot dengan jumlah desa pengembangan sekitar 633 desa. Investasi yang dibutuhkan untuk mewujudkan desa mandiri energi sendiri diperkirakan mencapai Rp 11,4 miliar per desa.

Menteri Desa, Pembangunan daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan (PDTT) Jafar menjelaskan, bisnis power plant sangat menjanjikan keuntungan karena kebutuhannya akan semakin meningkat. "Selain itu, pengembangan desa mandiri energi terbukti mampu menekan angka konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang termasuk dalam energi fosil dan lama-lama akan habis," ujar Marwan dalam siaran pers, Rabu (5/8).

Menurut dia, listrik sudah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat pada era modern. Sehingga, pengadaan listrik untuk masyarakat desa harus terus diupayakan. Kementerian Desa PDTT mendorong program desa mandiri energi secara konsisten. Hal itu sejalan dengan tekat pemerintah mewujudkan program listrik 35 ribu megawatt dalam jangka menengah dan jangka panjang.

“Jika potensi energi lisrik di desa kita manfaatkan semua, saya yakin mayoritas desa di Indonesia akan mampu mandiri di bidang energi,” ujar mantan ketua Fraksi PKB DPR tersebut.

Menurut dia, desa-desa di Indonesia memiliki potensi energi melimpah, namun belum digarap dengan maksimal. Karena itu, ia mengajak, para pengusaha untuk berinvestasi di sektor energi untuk mewujudkan desa mandiri energi.

Apalagi, banyak potensi listrik desa yang bisa dikembangkan, seperti tenaga air, pembangkit dengan bahan nabati, tenaga surya, biogas, termasuk tenaga angin. Indonesia memiliki potensi besar untuk pembangkit listrik dari bahan nabati, seperti jerami, sekam, tebu, sagu, lontar, dan tanam jarak.

“Sekarang kan trend penggunaan energi mengarah ke energi terbarukan. Desa adalah gudangnya potensi, baik tenaga panas bumi, tenaga air, tenaga surya dan seterusnya. Ini peluang bagi investor sekaligus bagi masyarakat desa,” ujar Marwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement