Rabu 05 Aug 2015 12:28 WIB

Tak Ada PKL, Tugas Satpam Monas Lebih Ringan

Stand di Monas, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Stand di Monas, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tugas pengamanan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat menjadi ringan, karena Monas telah bersih dari pedagang kaki lima (PKL), sebab mereka telah dipindahkan ke area Lenggang Jakarta yang merupakan area penjualan kuliner, pakaian, dan cenderamata.

"Sekarang apa yang mau dibersihin lagi," kata salah satu petugas keamanan (Satpam) Monas, Adhe Agoes, kepada Antara di Jakarta, Rabu (5/8).

Pascapenertiban pedagang kaki lima (PKL) beberapa waktu lalu, Monas terlihat bersih dan rapi. Walaupun demikian, kadang-kadang masih ada pedagang-pedagang 'nakal' yang menggelar barang dagangannya di sekitar Monas, namun hal ini dengan mudah diatasi oleh petugas keamanan dengan membawa mereka ke pos pengamanan dan kemudian diusir.

Dari keterangan yang diperoleh, sebagian besar pedagang ini berasal dari luar Jakarta seperti Bekasi, Depok, dan Bogor. Tak jarang mereka datang dan berjualan kembali ke kawasan Monas terutama pada hari libur, akan tetapi petugas pengamanan dengan sigap menangkap mereka dan menyerahkannya kepada Dinas Sosial. "Biasanya mereka balik lagi, lalu kita tangkap dan diserahkan ke Dinas Sosial" Kata Adhe.

Para petugas keamanan berharap, para pedagang kaki lima tidak datang lagi, karena biasanya mereka tidak datang sendiri melainkan berbondong-bondong "menyerbu" lapak dagang di sekitar Monas. Jumlah mereka yang banyak dan tidak sebanding dengan jumlah petugas inilah yang menjadi masalah bagi tugas keamanan.

"Jangan sampai balik lagi deh, biasanya mereka lebih banyak dari kita," Kata Adhe dan beberapa petugas keamanan lain.

Di sisi lain keadaan Monas yang bersih dari PKL juga dikeluhkan oleh pengunjung. Mereka merasa keadaan PKL yang biasanya berada di dalam kawasan Monas cukup memberi kemudahan bagi mereka yang ingin menikmati jajanan dan membeli cenderamata.

Lenggang Jakarta sebagai area dipindahkannya pedagang kaki lima berada di luar halaman Monas dan cukup jauh untuk dijangkau oleh mereka yang ingin menikmati kuliner maupun membeli oleh-oleh. "Enak sih sudah bersih, tapi mau jajan jadi jauh," kata salah satu pengunjung Monas, Erna..

Erna yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat mengatakan bahwa jika dahulu datang ke tempat ini maka ia dengan mudah bisa membeli makanan dan oleh-oleh seperti kaos dan miniatur patung.

Sementara itu, para pedagang di kawasan "kuliner" Lenggang Jakarta mengatakan bahwa mereka adalah pedagang-pedagang lama di kawasan itu, sedangkan pedagang kaki lima yang digusur dari halaman Monas jumlahnya hanya sedikit.

"Pedagang di sini kebanyakan orang lama, sedangkan yang digusur dari dalam cuma sedikit," kata salah satu pedagang makanan di Lenggang Jakarta, Rahma.

Dia mengaku, dirinya tidak membayar sewa kios di Lenggang Jakarta, namun memberikan komisi kepada pengelola sesuai jumlah pendapatan per bulan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement