Rabu 05 Aug 2015 06:55 WIB

Lima Faktor yang Mempengaruhi Pertanian di Indonesia

Menteri Pertanian Amran Sulaiman memeriksa daging sapi saat mengunjungi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) milik PT Berdikari (Persero), di Desa Gandasari, Kecamatan Cibitung Barat, Bekasi, Jawa Barat (8/7). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memeriksa daging sapi saat mengunjungi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) milik PT Berdikari (Persero), di Desa Gandasari, Kecamatan Cibitung Barat, Bekasi, Jawa Barat (8/7). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan kurang lebih ada lima faktor yang mempengaruhi perkembangan pertanian Indonesia sehingga berdampak pada hasil produksinya.

Ia mengatakan, Selasa malam, di Banda Aceh, lima faktor yang menjadi kunci persoalan pertanian adalah irigasi, alat mesin pertanian, pupuk, benih dan penyuluh.

"Kami melihat persoalan apa yang menjadi faktor kunci pertanian. Satu, irigasi rusak 52 persen seluruh Indonesia, bapak presiden kaget bisa selesaikan 3 tahun, satu tahun 1 juta, tapi alhamdullilah dengan kerja keras kita semua, irigasi tersier sampai hari ini 1,37 juta hektare sampai dengan fisik. Doakan tahun ini selesai sampai 2 juta hektare," katanya.

Terkait alat mesin pertanian, ia mengatakan bangsa Indonesia masih jauh dari ketercukupan alat mesin tersebut. Jika dibandingkan dengan negara lain seperti Myanmar, Indonesia hanya memiliki sepersepuluh alat mesin pertanian dari negara Myanmar.

Padahal, ia mengatakan Indonesia merupakan negara yang besar dengan banyaknya penduduk yang menjadi petani sehingga kondisi yang saat ini terjadi dengan kekurangan alat mesin pertanian menyebabkan kurang optimalnya hasil produksi pertanian.

Namun, pihaknya terus mengupayakan untuk dapat mendistribusikan lebih banyak alat mesin pertanian sehingga dapat mendorong petani mengolah lahan pertanian dengan lebih optimal yang pada akhirnya akan memberikan hasil yang lebih baik.

Hingga saat ini, lanjutnya, Kementerian Pertanian telah menyalurkan 40.000 unit alat mesin pertanian.

Ia mengatakan angka tersebut meningkat tajam dari jumlah sekitar 3000-4000 alat mesin pertanian yang didistribusikan tahun lalu.

"Ini (penyaluran 40.000 unit alat mesin pertanian) terbesar sepanjang sejarah," tuturnya.

Kemudian, terkait pupuk, ia menyebut, masih banyaknya pupuk yang dicampur dengan bahan lain sehingga petani tertipu dan menggunakan pupuk yang tidak sesuai dengan komposisinya."Pupuk selalu bermasalah di seluruh Indonesia ternyata dioplos," ujarnya.

Selanjutnya, ia juga mengatakan pentingnya benih, yakni benih yang unggul sehingga hasil yang diperoleh pun akan lebih baik selain didukung dengan pupuk maupun irigasi.

Penyuluh pertanian, lanjutnya, juga memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat sehingga dapat memaksimalkan cara pengolahan lahan dan tanaman yang kemudian memberikan hasil yang jauh lebih optimal.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement