REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Salah satu upaya yan dilakukan pemerintah daerah Kepulauan Riau untuk mengatasi kemarau panjang dengan melakkan rekayasa teknologi dengan mengubah air laut menjadi air tawar.
“Saat ini sedang dilakukan pengujian," kata Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Hardi Selamat Hood kepada Republika, Senin (3/8). Pengujian itu dilakukan oleh Otorita Batam (OB) atau yang kini disebut juga sebagai Badan Pengusahaan Kawasan Batam (BPKB).
Menurut senator dari Kepri itu, upaya tersebut dilakukan karena Dam Seiharapan dan Nongsa mulai mengalami penurunan volume air yang cukup signifikan. Padahal, selama ini seluruh masyarkat Kepri mengandalkan air dari dam itu.
Ia menilai rekayasa teknologi dengan merubah air laut menjadi air tawar adalah sebuah langkah yang cukup tepat. "Inovatif. Sangat tepat karena Kepri adalah wilayah kepulauan yang memiliki sumber daya air laut yang dapat dioptimalkan manfaatnya," ujar dia.