REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Sebanyak 30 ribu desa di Indonesia sampai saat ini belum teraliri listrik sehingga potesi di daerah itu belum bisa dimaksimalkan karena terkendala penerangan.
"30 ribu desa masih belum teraliri listrik. Paling banyak di luar Jawa dan kami ingin 2025 semua terang (bisa teraliri listrik," kata Staf Ahli Kementerian ESDM Tri Mumpuni Wiyatno yang ditemui di Kampus Universitas Darul Ulum Jombang, Ahad (2/8).
Ia mengatakan, jumlah desa yang belum teraliri listrik masih sangat besar yang tersebar di seluruh Indonesia. Terdapat berbagai kendala yang sampai saat ini belum bisa diselesaikan. Selain masalah infrastruktur, juga terkendala belum tertatanya organisasi di masyarakat.
Sebenarnya, kata dia, banyak potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan sumber daya listrik, seperti dari air, angin, sampai biogas. Namun, belum semua masyarakat mengetahui bagaimana memanfaatkan sumber daya alam itu untuk kepentingan masyarakat.
Tri Mumpuni mengaku mempunyai berbagai pengalaman untuk menjadikan potensi sumber daya alam menjadi listrik. Ia sering membuat proyek untuk mengembangkan kemandirian masyarakat di kawasan terpencil melalui pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
Dengan menggunakan tenaga air, mampu diciptakan aliran listrik di daerah terpencil. Mereka tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan listrik sebab di daerahnya sudah bisa memproduksi listrik dari tenaga air.
Dari pengalamannya selama ini, kata dia, sudah 82 desa yang berhasil mempunyai sumber daya listrik dari hasil pengolahan potensi di daerah mereka. Dalam upayanya, warga bekerjasama membuat serta memelihara berbagai alat yang bisa digunakan untuk menghasilkan aliran listrik tersebut.
"Kami siapkan konsep dasar untuk mengubah paradigma masyarakat maupun pemerintah bagaimana bisa sinergi untuk saling menguntungkan demi terciptanya kedaulatan energi bangsa," ujar Tri Mumpuni menjelaskan.