Ahad 02 Aug 2015 21:22 WIB

Kekeringan Mulai Landa Sumsel

Rep: Maspril Aries/ Red: M Akbar
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Musim kemarau telah mengakibat kekeringan melanda beberapa daerah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Kekeringan sudah terjadi pada beberapa daerah seperti di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Kabupaten Pali (Penukal Abab Lematang Ilir).

Di Kabupaten OKI, sawah petani di kawasan lebak atau sawah lebak sudah mulai mengalami kekeringan. Di daerah ini ada sawah tadah hujan, sawah pasang surut dan sawah lebak (sawah yang terdapat di kiri-kanan sungai besar). Data Dinas Pertanian setempat,  sawah lebak seluas 1.185 hektare (ha) terancam mengalami kekeringan.

Syarifudin Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKI, Ahad (2/8) menjelaskan, dari 1.185 ha sawah lebak yang terancam mengalami kekeringan tersebar di Kecamatan Tulung Selapan 582 ha, Kecamatan  Air Sugihan 420 ha, Kecamatan Jejawi 102 ha, Kecamatan Pangkalan Lampam 40 ha, Kecamatan  Tanjung Lubuk seluas 20 ha, Kecamatan Teluk Gelam 17 ha dan Kecamatan SP Padang 4 ha.

Menurut Syarifudin, untuk sawah tadah hujan di daerah itu, saat memasuki musim kemarau sudah mulai memasuki masa panen, sehingga tidak berpengaruh produksinya akibat kemarau. Untuk mengantisipasi kekeringan tersebut Dinas Pertanian OKI melakukan  antisipasi dengan mempersiapkan pompa air dan perbaikan jaringan irigasi. 

Saat ini di OKI sudah tersedia pompa air lebih dari 500 unit yang sudah ada pada kelompok tani. Pompa air tersebut merupakan bantuan dari dana APBD OKI dan dana APBN.

Kekeringan juga sudah melanda Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali).  Di daerah ini air sungai dan sumber air bersih lainnya sudah nyaris kering.  Seperti di Kecamatan Talang Ubi, warga terpaksa memanfaatkan air yang sudah berwarna keruh yang tergenang di aliran sungai. Warga mengeluhkan kesulitan memperoleh air khususnya untuk mandi.

Di Kabupaten Ogan Ilir, di kawasan Tanjung Senai akibat kemarau petani kesulitan mendapatkan air untuk menyiram tanaman palawija mereka. Beberapa petani mengaku untuk menyiram tanaman jagung, ketela, semangka dan pepaya mulai besar harus menyedot air dari jarak yang cukup jauh. Jika tidak disiram tanaman tersebut akan layu dan mati. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement