Ahad 02 Aug 2015 13:07 WIB

'Sudah Sepekan Kami Mandi dengan Air Bekas Tambang Timah'

Warga yang sedang krisis air, ilustrasi
Foto: Blogspot
Warga yang sedang krisis air, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Warga Kelurahan Air Mangkok Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menggunakan air bekas tambang timah untuk berbagai keperluan. Kondisi itu terjadi karena sumur sudah mengering selama musim kemarau.

"Sudah hampir sepekan ini," kata salah seorang warga Air Mangkok, Ratih di Pangkalpinang, Ahad (2/8).

Ia menjelaskan sudah hampir dua bulan ini hujan tidak pernah turun. Sumur bor tidak lagi mengeluarkan air untuk kebutuhan sehari-hari.

"Meski air bekas tambang ini tidak terlalu bersih, namun kami tetap bersyukur karena air masih cukup banyak sehingga tidak terlalu sulit mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.

Saat ini, kata dia, air bekas tambang juga sudah mulai menyusut, cepat keruh dan diperkirakan bulan depan akan kering apabila hujan tidak juga turun. "Saat ini, sebagian besar warga sudah menggunakan air bekas tambang ini, sehingga pagi dan sore hari bekas tambang ini dipadati warga," ujarnya.

Demikian juga, Sakir mengaku menggunakan air bekas tambang timah karena air sumur sudah mengering selama musim kemarau. "Air tambang ini hanya untuk mandi, mencuci. Sementara untuk minum dan memasak nasi menggunakan air galon isi ulang," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement