REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dampak musim kemarau disertai gelombang El Nino membuat masyarakat di sejumlah wilayah di Indonesia kekurangan air bersih. Sumur-sumur di rumah penduduk mengering.
Data Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Dirjen SDA-PU-Pera) menyebut, hingga pekan ini tercatat 578.589 kepala keluarga (KK) kekurangan air bersih.
Jumlah tersebut tersebar di wilayah Jawa Tengah sebanyak 148.711 KK, Nusa Tenggara Barat sebanyak 283.333 KK, Jawa Timur 141.122 KK dan Yogyakarta 5423 KK. "Kita sudah ada pemetaannya, untuk solusi, kita men-drop air melalui tangki ke perumahan masyarakat," kata Direktur Jenderal (Dirjen) SDA Mudjiadi, Sabtu (1/8).
Mudjiadi menekankan soal pentingnya seluruh masyarakat menghemat air di musim kering. Di samping itu, sejumlah upaya tengah dilakukan pemerintah misalnya meminimalkan kebocoran air di sepanjang irigasi, melakukan kaji ulang terhadap pola tanam dan tata tanam serta efesiensi penggunaan air dengan sistem bergilir.
Dilakukan pula pemantauan secara intensif terhadap ketersediaan air di waduk. Bahkan tengah disusun ancang-ancang pembuatan hujan buatan di areal bendungan. Kementerian mengintensifkan penyuluhan kepada petani air.
Penyuluhan meliputi materi soal bagaimana memanfaatkan air secara efesien dan efektif melalui Gerakan Hemat Air. Selain itu, masyarakat juga diimbau terus meningkatkan kesadaran terhadap pelestarian lingkungan hidup.