REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur telah resmi dibuka, Sabtu (1/8) malam. Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie berharap muktamar sebagai forum tertinggi NU dapat menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang berpihak pada kepentingan publik dan etika publik, antara lain memilih pemimpin yang antikorupsi.
"Saya setuju dengan pidato Kiai Said Agil Siradj bahwa inti agama adalah akhlak, moral atau etika. Tentu moral yang dimaknai secara luas," ujar Grace dalam keterangan persnya yang diterima ROL, Ahad (2/8).
Menurut Grace, akhlak dalam jangka waktu dekat dapat dipraktikan dalam pelaksanaan pilkada serentak. "Kami berharap dengan jaringan NU yang luas bisa mendorong pelaksanaan Pilkada yang bersih, dan NU bisa terlibat dalam pendidikan pemilih agar terpilih pemimpin yang berpihak pada rakyat," ungkap Grace.
Grace menilai banyak gagasan NU yg sejalan dengan PSI. "Kami mendukung NU akan gagasannya tentang moderasi, toleransi, rekonsiliasi, dan menjaga kebhinekaan. Inilah antara lain yg menjadi pondasi kebangsaan kita," tuturnya.
Ia juga menilai NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Perhelatan akbar 5 tahun sekali ini, dibuka secara resmi oleh Presiden Jokowi. Di antara para tokoh, kia dan menteri, Grace Natalie juga turut hadir dalam acara pembukaan muktamar tersebut.