REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor akan menggalakkan program remaja Gerakan Penyelamatan Masa Depan (Gema Mapan). Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan tumbuh kembang anak.
Dinkes merilis, program Gema Mapan yang akan disosialisasikan di Hotel M-One, Bogor, (4/8-11/8), itu perlu dilakukan sejak periode emas. Masa tersebut dimulai sejak kontrasepsi sampai dengan umur 5 tahun, dan dilanjutkan pada masa sekolah dan remaja.
Upaya tersebut dapat dilaksanakan dengan cara meningkatkan akses ibu hamil, ibu bersalin, serta pemeliharaan kesehatan bayi dan balita. Pencegahan dan penanggulangan penyakit juga harus digalakkan sehingga kesehatan anak terjaga dengan tumbuh kembang yang optimal.
"Untuk terselenggaranya hal tersebut, perlu adanya kesinambungan pelayanan di tingkat keluarga dan masyarakat, fasilitas pelayanan kesehatan, serta peran masyarakat serta multi stakeholder/sektor dengan mengoptimalkan sistem/fasilitas yang sudah ada di masyarakat," demikian keterangan yang ada di laman resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
Kondisi anak, yang didefinisikan Undang-Undang sebagai seseorang berusia 0-18 tahun, terbilang rawan. Terlebih, kelompok anak usia sekolah dan remaja rentan diterpa masalah kesehatan reproduksi remaja maupun masalah akibat narkotika, zat adiktif, alkohol, dan rokok.
"Jika hal ini tidak ditanggulangi dengan baik, bukan hanya menyebabkan masa depan remaja yang suram, akan tetapi juga dapat menghancurkan masa depan bangsa," demikian dikutip dari laman Dinkes.
Kelompok anak usia sekolah dan remaja di Indonesia memiliki proposi kurang lebih 1/5 dari jumlah seluruh penduduk, atau 23 persen dari seluruh populasi. Sebagai generasi penerus, mereka menjadi aset utama sumber daya manusia bagi pembangunan bangsa.