REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Salahuddin Wahid atau yang biasa disapa Gus Solah mengharapkan cita-cita kemerdekaan Indonesia yang akan berusia 70 tahun, diwujudkan oleh pemerintah.
"Dulu Bung Karno mengatakan jika Indonesia merdeka tidak akan ada lagi rakyat miskin, namun sekarang masih banyak, ini yang harus kita selesaikan," kata Gus Solah saat dihubungi Antara dari Jombang, Jawa Timur, Sabtu.
Selain permasalahan kemiskinan, adik kandung mantan Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur tersebut, juga menekankan agar masyarakat dipenuhi seluruh haknya.
Hak tersebut, kata Gus Solah, meliputi hak hidup, hak memperoleh pelayanan kesehatan, hak mendapatkan pelayanan pendidikan, hak untuk mendapatkan perlindungan, hak menyatakan pendapat, hak memeluk agama dan menjalankan ibadah, serta hak berbudaya.
"Hak-hak masyarakat itu kita harus penuhi, karena dijamin Undang-Undang Dasar," katanya.
Menurut Gus Solah, capaian Indonesia selama hampir menginjak usia 70 tahun pada 17 Agustus 2015, bisa dikatakan cukup baik, namun dia mengatakan seharusnya bisa lebih baik.
"Capaian pemerintah saya lihat cukup lumayan tapi sebetulnya bisa lebih baik dari pada ini dan masalah kebangsaan yang terjadi di Indonesia bisa diminimalisir bahkan dicegah, asal korupsi di tingkat pemerintahan dihilangkan," kata dia.
Untuk itu, Gus Solah mengemukakan hal yang paling awal harus dilakukan untuk mengatasi masalah kebangsaan, penegakan hukum harus dijalankan secara tegas.
Selain itu, birokrasi Indonesia harus diperbaiki, pemerataan hasil pembangunan, pemerataan dan mutu pendidikan.
"Pendidikan itu sangat krusial, karena aset kita yang paling nyata adalah rakyat kita, yang pendidikannya tertinggal," kata Gus Solah.