Sabtu 01 Aug 2015 06:17 WIB

Panitia Muktamar NU Bantah Isu Kericuhan Panita dan Peserta

Rep: Andi Nurroni/ Red: Esthi Maharani
Muktamar NU ke-33 di Jombang.
Foto: @MuktamarNU
Muktamar NU ke-33 di Jombang.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG — Panitia Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) membantah isu kericuhan antara dan panitia dan peserta Muktamar. Sebelumnnya, sejumlah media daring menyebut telah terjadi kericuhan antara petugas keamanan dengan peserta saat proses registasi, Jumat (31/7) sore.

Ketua Seksi Kesekretariatan Panitia Muktamar ke-33 NU Sarmidi Husna membenarkan, memang sempat terjadi ketegangan di tengah proses registrasi peserta. Meski demikian, ia menegaskan, itu terjadi bukan antara peserta dengan petugas keamanan dari Barisan Serbaguna (Banser) Gerakan Pemuda Ansor. Ketegangan, menurut Sarmidi, terjadi antara sesama petugas keamanan, yakni petugas keamanan panitia dan petugas keamanan yang menyertai peserta.

"Kejadian bermula saat peserta dari NTT datang dengan membawa Banser. Ketika hendak masuk Banser yang dibawa peserta dilarang masuk oleh Banser jaga, tapi mereka menolak dan terjadi tarik menarik. Jadi tarik menariknya antara Banser dengan Banser, bukan Banser jaga dengan peserta," kata Sarmidi melalui siaran pers tertulis yang sebarkan ke para pewarta Muktamar.

Sarmidi menambahkan, kabar jika salah seorang kiai peserta Muktamar asal NTT ditarik hingga pakaiannya terbuka dan sorbannya jatuh juga tidak benar. "Sorban kiai asal NTT memang jatuh, tapi itu karena ditarik oleh Banser yang mereka bawa, bukan oleh Banser jaga," ujar dia.

Disampaikan Sarmidi, ketegangan tersebut dengan cepat bisa diatasi. Saat ini proses registrasi kembali dilanjutkan dan berlangsung kondusif. Proses registrasi peserta Muktamar ke-33 NU dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus 2015.

"Kami mengimbau peserta bersedia sabar. Kami menyediakan belasan loket dan akan melayani peserta dengan baik," ujar dia.

Nahdlatul Ulama akan menggelar Muktamar ke-33 di Jombang, Jawa Timur, 1 - 5 Agustus 2015. 4 pondok pesantren akan menjadi lokasi bersama, yaitu Tambak Beras, Tebuireng, Denanyar, dan Peterongan, dengan pembukaan penutupan dan rapat-rapat pleno dilangsungkan di Alun-lun Jombang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement