Jumat 31 Jul 2015 14:28 WIB

Pintu Air 10 Cisadane Jebol, PDAM Klaim Rugi Rp 400 Juta

Sungai Cisadane
Foto: tkcmindonesia.com
Sungai Cisadane

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PDAM Tirta Benteng, Kota Tangerang, Banten, mengklaim mengalami kerugian hingga Rp 400 juta akibat jebolnya salah satu pintu di bendungan pintu air 10.

Direktur Utama PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang Suyanto di Tangerang, Jumat, mengatakan pihaknya tidak bisa melakukan produksi selama dua hari. Lalu, jumlah produksi air dari PDAM ke pelanggan mengalami penurunan.

Biasanya, PDAM memproduksi 32 ribu meter kubik air ke pelanggan. Namun, sejak pintu air jebol pada hari Selasa (28/7), PDAM kehilangan air sebanyak 64 meter kubik air. Hal itu karena air di Sungai Cisadane berkurang dan air di intake pun tak tersedia untuk bahan produksi.

"Untuk kerugiannya kita mencatat hampir Rp 400 juta. Namun, pelayanan kepada masyarakat yang terganggu adalah hal terpenting," ujarnya.

Bahkan, produksi air ke Bandara Soekarno-Hatta juga mengalami gangguan. Dalam sehari, dipasok air sebanyak 8.640 meter kubik.

"Kalau air ke bandara berkurang, ini bisa menjadi masalah. Walaupun masih ada tetapi jumlahnya agak kurang," katanya.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya menggunakan tiga unit pompa dari Kementerian dibantu dari Dinas Bina Marga dan SDA. Selain itu dibantu juga dengan pasokan air bersih menggunakan tiga mobil tangki ke beberapa daerah.

"Sekarang sudah normal lagi untuk pasokan air bersih kepada warga, termasuk bandara Soekarno-Hatta," katanya.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan akibat jebolnya salah satu pintu air, membuat produksi di PDAM Tirta Benteng berhenti sementara pada hari Selasa (28/7).

Bantuan tiga unit pompa banjir dari balai besar untuk memasukan air ke intake PDAM hingga 270 liter perdetik, masih kurang 150 liter per detik.

"Ini bisa membuat pelayanan penyediaan air bersih kepada masyarakat terhenti. Maka itu, harus ada solusi cepat dari pemerintah pusat," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement