Kamis 30 Jul 2015 23:17 WIB

Gagal Panen, Petani Pringsewu Terpaksa Lelang Sawah

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Musim kemarau yang sudah terjadi tiga bulan ini, membuat petani di beberapa desa dalam Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, terpaksa melelang sawah yang tanaman padinya gagal panen kepada pengembala ternak sapi dan kambing. Mereka ingin mengembalikan uang separuh modal ketika memulai bersawah.

Kondisi lahan sawah padi petani yang berusia tanaman padinya 80 hari, dipastikan gagal panen tahun ini. Selain tanah sawah yang kering dan retak-retak, juga tanaman padinya ikut mengering, meski sudah mengeluarkan bulir-bulir padinya. Petani di Gading Rejo, tidak bisa berbuat banyak, setelah membuat sumur pantek sedalam 10-16 meter, namun tidak mendapatkan air untuk mengairi sawahnya.

Petani di Bulok Rejo, Gading Rejo, terpaksa mencari air untuk  menyiram tanaman padinya yang berusia hampir tiga bulan. Meski mendapatkan mata air di galian sumurnya, namun jarak yang jauh dengan sawah menyebabkan petani harus menyiram menggunakan mesim pompa air. Setidaknya, sudah habis bensin puluhan liter, namun sawah petani tetap mengering. Akhirnya, petani terpaksa membiarkan sawahnya mengering, dan berniat melelangnya kepada peternak sapi dan kambing.

Tarjo, petani Desa Mataram, Gading Rejo, terpaksa melelang sawah miliknya yang saat ini tanaman padinya berusia 80 hari kepada pemilik ternak. Ia tidak berharap panen di sawahnya, lantaran tanaman padinya mulai puso akibat kering berbulan-bulan. "Lebih baik saya lelang saja sama peternak sapi dan kambing, lumayan balik setengah modal bersawah," kata Tarjo, Kamis (30/7).

Menurut dia, tanaman padinya tidak dapat diharapkan lagi untuk panen normal, pasalnya kekeringan yang terjadi akan merusak bulir padinya, meskipun dipaksakan disiram. Ia dan petani lainnya, berniat melelang sawah padinya untuk makanan ternak sapi dan kambing, biar dapat uang untuk kebutuhan sehari-hari.

Untuk bertanam padi di sawahnya, Tarjo dapat menghabiskan uang mencapai Rp 1,7 juta hingga padinya berusia 80 hari. Untuk membeli bibit padi sekitar Rp 400 ribu, membajak sawah Rp 450 ribu, dan membeli pupuk satu kwintal dan tenaga pengangkut bisa mencapai Rp 950 ribu lebih. Bila tanaman padinya berhasil, ia akan mendapatkan panen padi sebanyak dua ton gabah kering panen.

Data UPT Dinas Pertanian Gading Rejo, menyebutkan luas lahan padi di Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu yakni 3.154 hektare (ha), sedangkan lahan sawah yang saat ini sudah kering kerontang dan tanaman padinya mulai menguning dan gagal panensudah mencapai 109 ha, sedangkan sisanya terancam puso, bila tidak mendapat siraman air. Kondisi kemarau saat ini, sangat jelek bila dibandingkan tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement