Kamis 30 Jul 2015 21:35 WIB

Menteri LHK Imbau Penghematan Penggunaan Air

Rep: C32/ Red: Yudha Manggala P Putra
Krisis Air: Penjual mengisi air bersih di depot pengisisan air di Jl. RE Martadinata, Jakarta Utara, Selasa (28/7).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Krisis Air: Penjual mengisi air bersih di depot pengisisan air di Jl. RE Martadinata, Jakarta Utara, Selasa (28/7). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Selain kekeringan, Indonesia juga kini sedang mengalami kebakaran hutan di beberapa titik wilayah Indonesia sehingga mengancam keterbatasan air. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Indonesia Siti Nurbaya mengimbau untuk penghematan penggunaan air.

“Kami meminta untuk adanya upaya penghematan air karena kebakaran hutan juga sangat menyebabkan persediaan air dari tanah berkurang,” kata Siti kepada ROL, Kamis (30/7).

Mengenai penghematan penggunaan air tersebut, ia meminta ke beberapa dunia usaha juga melakukan hal tersebut. Menurutnya pihak industri atau hotel-hotel, perkantoran, dan rumah-rumah penduduk juga harus melakukan penghematan air.

Terkait hal tersebut ia juga meminta beberapa industri vital seperti PLN untuk menyiapkan emergency respons. “Dengan menurunnya debit air, waduk untuk listrik harus ada antisipasi berkurangnya volume air,” jelas Siti.

Untuk itu ia juga berkoordinasi dengan Menko Maritim dalam membahas antisipasi pada bidang pertanian. Tak hanya itu, ia juga akan menyiapkan menyiapkan langkah-langkah adaptasi seperti jenis tanaman palawija pada masa atau musim tanam di area-area pertanian rainfed.

Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan titik-tik api berada di kawasan hutan Sumaterayang dominan terjadi selama lima bulan. Namun ada juga titik api yang lebih rendah di Kalimantan selama empat bulan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement