REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyebutkan 3.373 pasien terdampak kabut asap kebakaran hutan Riau. Pasien terdiri atas penderita ISPA 2.712 orang, pneumonia 84 orang, asma 81 orang, iritasi mata 162 orang, dan iritasi kulit sebanyak 344 orang.
"Semua pasien sudah diberikan obat dan mendapatkan tindakan rawat jalan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril, di Pekanbaru, Kamis (30/7).
Ia mengatakan itu, terkait dengan kabut asap yang melanda Riau dengan kondisi cuaca sudah berada dalam "siaga darurat" sehubungan dengan makin meningkatnya titik akibat api dan kebakaran hutan dan lahan di Riau. Menurut Andra, data tersebut direkap berdasarkan informasi yang disampaikan dinas kesehatan kabupaten dan kota se-Riau, yang dihimpun juga dari puskesmas dan rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan korban kabut asap.
Ia mengatakan, pada kondisi cuaca demikian, masyarakat tetap disarankan memakai masker jika ke luar rumah atau gedung dalam aktivitas penting. Di samping itu selalu menjaga kesehatan.
Jhon Kenedi, Kepala UPT Penanggulangan Krisis Kesehatan Pengembangan SDM dan Kesehatan Olahraga Masyarakat, Dinkes Riau, menyebutkan untuk stok obat hingga kini mencukupi.
"Stok obat mencukupi, bahkan didukung oleh penyediaan obat melalui APBD kabupaten dan kota, jika daerah mengalami kekurangan stok obat bisa diminta ke Dinkes Provinsi Riau," katanya.
Jika stok obat di Dinas Kesehatan Provinsi Riau juga tidak mencukupi, maka bisa diminta ke Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sementara itu, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau mencatat bahwa 1.125 dari total 1.264 hektare (ha) kebakaran hutan dan lahan (karlahut) di Riau telah berhasil dipadamkan oleh Tim Satuan Tugas (Satgas) Karlahut Riau.