REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dua pekan setelah Lebaran harga daging masih tinggi dan penurunannya nampak lambat. Harga bahan pokok lain juga harganya masih mahal seperti saat menjelang Lebaran.
Menurut Kepala Pasar Induk Cikurubuk Dodi Indra menjelaskan, hasil monitoring harga sejak sebelum Lebaran. Harga daging ayam boiler sebelum Lebaran Rp 32 ribu (per kg), kemudian naik menjadi Rp 37 ribu. Sampai hari ini harganya masih tetap sama. Belum terjadi penurunan kembali.
Harga daging sapi sebelum Lebaran Rp 95 ribu (per kg). Kemudian harganya naik menjadi Rp 120 ribu. Sampai Senin kemarin harganya masih 120 ribu. "Pada monitoring harga hari ini daging sapi baru turun menjadi Rp 110 ribu per kg," kata Dodi kepada Republika, Kamis (30/7).
Sementara harga sejumlah cabai mengalami kenaikan. Hal tersebut terjadi karena tanaman palawija dan sayur-sayuran harganya bersifat fluktuasi. Dodi menjelaskan, harga cabai rawit japlak merah, harganya Rp 45 ribu (per kg) sejak menjelang Lebaran dan sampai monitoring harga sekarang masih Rp 45 ribu.
Kemudian harga cabai japlak hijau, harganya sempat naik dikisaran Rp 45 ribu (per kg). Kemudian terus mengalami perubahan harga. Saat ini terjadi kenaikan kembali, dari harga Rp 30 ribu di awal pekan ini, sekarang menjadi R 38 ribu.
Harga beras IR 64 kualitas I masih tetap sama diharga Rp 11 rubu (per kg). Harga kualitas II juga masih Rp 10 ribu sama seperti saat Lebaran.
Kepala UPTD Pasar Ciamis, Toto Warto Heryanto menambahkan, di pasar Ciamis sejumlah harga mengalami penurunan. Hanya saja harga daging sapi masih jatu di kisaran Rp 120 ribu (per kg). Sebelumnya harga daging sapi di menjelang Lebaran jatuh di kisaran harga Rp 130 sampai Rp 140 ribu.
Menurut Toto, beberapa hari setelah Lebaran harga sayur-sayuran langsung mengalami perubahan. Rata-rata harganya turun. Dari hasil monitoring harga terbaru, Toto mengungkapkan ada kenaikan harga beras. "Rata-rata kenaikannya sekitar dua ratus rupiah per kilogram karena pasokan ke pasarnya belum normal," kata Toto.