Kamis 30 Jul 2015 16:16 WIB

Ini Wilayah-Wilayah yang Paling Terdampak El Nino

Rep: Sonia Fitri/ Red: Bayu Hermawan
Tanah kering di kawasan gersang Rusun Marunda, Jakarta Utara, Kamis (25/9).Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memperdiksrta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi akan mengalami kekeringan hingga Oktober mendatang.
Tanah kering di kawasan gersang Rusun Marunda, Jakarta Utara, Kamis (25/9).Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memperdiksrta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi akan mengalami kekeringan hingga Oktober mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan kekeringan yang tengah melanda wilayah Indonesia, merupakan efek moderat dari badai El Nino pada tahun ini.

"Efeknya kita rasakan kini, intensitas dan frekuensi curah hujan makin berkurang, terutama di selatan khatulistiwa," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (30/7).

Sutopo menjelaskan, wilayah yang paling terdampak efek El Nino meliputi kawasan tenggara Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, serta bagian Barat Daya Maluku.

Sementara itu, diperkirakan tidak ada hujan selama lebih dari dua bulan ke depan di wilayah Cirebon dan Majalengka di Jawa Barat, Madiun, Lamongan, Gresik, Malang, Pasuruan dan Bondowoso di Jawa Timur, Buleleng dan Bangli di Bali, Pulau Lombok, Sumbawa Besar, Bima di NTB serta Pulau Sumba dan Pulau Timor di NTT.

"Kekeringan ekstrim sudah terjadi," ucapnya.

Sebelumnya, kekeringan membuat sejumlah sumber air mengering. Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) menyebut, dari 16 waduk utama terdapat lima yang statusnya defisit air sedangkan sisanya normal. Lima waduk tersebut yakni waduk Keuling, Batutegi, Saguling, Wonogiri dan Bening.

Masih berdasarkan data Kementerian PU-Pera, terdapat 178 Bendungan yang berada dalam pengelolaan PU dan 31 bendungan non PU. Terdapat pula 1378 embung dengan volume tampung 119,9 juta meter kubik yang mengaliri lahan irigasi seluas 42 ribu hektare.

Ketersediaan air juga didapat dari situ yang tersebar di enam balai besar wilayah sungai yakni sejumlah 546 situ. Keseluruhannya, situ memiliki daya tampung 186 juta meter kubik.

Untuk data Waduk Lainnya berada dalam kondisi beragam di musim kering 2015. Tercatat, dari 164 waduk, ada 29 dengan kondisi air normal, 63 berstatus defisit air, 40 waduk dalam kondisi kering dan sisanya tidak terdeteksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement