Kamis 30 Jul 2015 13:42 WIB

240 Ribu Anjing di Bali Telah Divaksinasi

 Petugas Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta menyuntikkan vaksin Rabies kepada kucing peliharaan warga di Perumahan Bintaro Permai, Jakarta Selatan, Rabu (3/9).   (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Petugas Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta menyuntikkan vaksin Rabies kepada kucing peliharaan warga di Perumahan Bintaro Permai, Jakarta Selatan, Rabu (3/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali bersama sembilan kabupaten/kota di Bali bekerja sama menggelar vaksinasi massal rabies. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Putu Sumantra mengatakan meskipun vaksinasi massal rabies tahap keenam berakhir pada 31 Juli 2015, vaksinasi terus dilakukan untuk menjangkau daerah-daerah yang belum tersentuh dalam tahapan vaksinasi massal.

Sumantra memprediksi populasi anjing di Bali di atas 400 ribu ekor. Sedangkan baru 240 ribu yang sudah tervaksinasi. "Untuk penyisiran ini, petugas bisa diundang datang oleh masyarakat yang anjingnya belum tervaksin maupun masyarakat bisa membawa anjing ke posko-posko vaksinasi. Di samping petugas memang akan datang sendiri pada daerah-daerah yang dipandang perlu," katanya, Kamis (30/7).

Dia mengajak masyarakat untuk tidak diam dan menyampaikan sejumlah alasan, kalau ternyata anjing peliharaannya belum tervaksin untuk mencegah penyebaran virus rabies lebih meluas. "Hingga saat ini, dari 716 desa di Bali, kasus rabies sudah ditemukan di 145 desa. Dia  tidak memungkiri, untuk menjangkau dan memvaksinasi keseluruhan anjing di Bali menemukan berbagai permasalahan seperti banyaknya anjing liar, maupun anjing yang ada pemiliknya, namun dibiarkan berkeliaran.

"Sulit sekali kami juga mengeliminasi anjing-anjing liar, dan yang dibiarkan berkeliaran oleh pemiliknya. Jadi, bagaimanapun seriusnya kami, selama masyarakatnya tidak mau tahu ya sulit juga untuk memberantas rabies," katanya.

Pihaknya mengharapkan masyarakat untuk berhati-hati juga dalam memindahkan anjing, meminta, mengambil, memungut dan membeli anjing karena ciri-ciri anjing yang rabies saat ini sudah berbeda dengan yang dulu dikampanyekan. Dia juga mempersilakan masyarakat  memvaksin kucingnya jika merasa khawatir terjangkit rabies.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement