Kamis 30 Jul 2015 06:52 WIB

Kopassus Sudah Humanis, Polri Pakai Pendekatan Raider?

Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Foto: Antara
Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengirim surat kepada Panglima TNI dengan tembusan KSAD, Irwasum Polri dan jajaran petinggi Polri. Anehnya, surat Nomor B/3303/VII/2015 tertanggal 15 Juli tersebut berisi permintaan permohonan mengikutsertakan personel Korbrimob Polri dalam Diklat Raider di Pusdiklat Kopassus.

Pengamat militer Susaningtyas Nefo H Kertopati mengaku masih belum tahu mengapa anggota Brimob ingin dilatih Kopassus. Pasalnya, tugas Polri dan TNI itu jelas beda. Polri memiliki fungsi untuk menjaga keamanan.

Adapun TNI, khususnya Kopassus memiliki fungsi sebagai benteng penjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu, tidak tepat kalau Kapolri ingin Brimob dilatih Raider. Lebih baik, saran dia, Brimob dilatih Kopassus soal keterampilan di lapangan.

"Saya tidak mengerti mengapa Polri masiuh gunakan pendekatan Raider, karena Kopassus sendiri dewasa ini untuk menjaga pertahanan NKRI sudah menggunakan pendekatan humanis. Saya rasa Kapolri bila ingin melatih anggotanya cukup dengan surat resmi dilayangkan ke Panglima TNI bahwa ingin melakukan latihan guna menambah keterampilan ketangkasan (perang) dengan TNI," ujar Susaningtyas kepada Republika Online, Kamis (30/7).

Dia melanjutkan, kalau memang Brimob ingin latihan bersama Kopassus untuk meraih brevet Raider maka hal itu jelas melanggar aturan. Pasalnya, tugas dan fungsi Polri jelas berbeda jauh dibandingkan TNI. Kalau tetap dipaksakan, kata dia, akan menabrak undang-undang Polri dan TNI.

"Soalnya juga jika tetap ingin dilakukan suatu latgab seperti itu ya tentu ada banyak regulasi harus diamandemen," kata anggota Komisi I DPR periode 2009-2014 tersebut.

Pusdiklat Kopassus di Batujajar, Bandung, selama ini dijadikan pusat latihan dasar pasukan korps Baret Merah. Surat yang ditandatangani Badrodin tersebut, program latihan dan pendidikan Raider dilakukan tahun anggaran 2015 dan 2016. Badrodin memohon kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo agar permintaannya itu dikabulkan.

"Hasil koordinasi Wakakorbrimob Polri dengan Danjen Kopassus tanggal 8 Juli 2015 di Mako Kopassus Cijantung perihal rencana mengikutsertakan personel Korbrimob Polri pada pelatihan dan pendidikan Raider di Pusdiklat Kopassus Batujajar, Bandung," demikian isi surat tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement