REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Hujan abu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Raung masih terjadi dan menyebar hingga ke sejumlah wilayah daerah barat daya dari gunung itu. Termasuk ke Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
"Hujan abu vulkanik dari kegiatan Gunung Raung itu menyebar hingga enam wilayah Kecamatan di Kabupaten Probolinggo terutama di Kecamatan Paiton, Pajarakan, Banyu Anyar, Dringu, Pakuniran, dan Kraksaan bahkan abu vulkanik tersebut hingga ke Kota Probolinggo," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Jayadi, Rabu.
Ia mengatakan, Gunung Raung masih berstatus siaga, sehingga masyarakat diimbau berhari-hati atas penyebaran abu vulkanik tersebut karena mengandung silika tajam.
"Penyebaran abu raung ini sangat membahayakan untuk kesehatan, terutamanya untuk anggota tubuh seperti mata dan radang pernafasan karena abu raung tersebut mengandung silika tajam yang dapat membuat lebih iritatif di mukosa selaput mata dan pernapasan jika dihirup secara terus menerus," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan agar masyarakat sebisa mungkin di rumah terutama jika masih terjadi hujan abu. Apabila masyarakat ingin keluar rumah, maka sebaiknya menggunakan masker.
"Imbauan penggunaan masker ini diutamakan bagi warga yang berpotensi alergi dan sebelumnya sudah memiliki keluhan pada saluran pernapasan karena dikhawatirkan partikel abu yang sangat halus ini bisa masuk ke paru-paru ketika bernapas, sehingga apabila paparan terhadap abu cukup tinggi, maka gangguan pernafasan," jelasnya.
Sampai saat sejauh ini, ia menambahkan, masih belum ada laporan dari masyarakat terkait peningkatan keluhan saluran napas. Meskipun belum ada laporan, pihaknya kini sudah menyiagakan semua sumber daya yang dimiliki BPBD untuk membantu masyarakat.